Den Haag (ANTARA News) - Dua tentara Belanda yang tewas di Afghanistan selatan akhir pekan lalu mungkin tewas karena ditembak oleh sesama tentara dalam insiden tembakan pasukan teman, kementerian pertahanan mengatakan di Den Haag Minggu. Sebelumnya kementerian itu mengatakan bahwa tentara Wesley Schol yang berusia 20 tahun dan kopral Aldert Pooterma yang berusia 22 tahun dibunuh oleh pasukan perlawanan geriyawan. "Saya merasa menyesal harus mengatakan pada anda bahwa kemungkinan besar mereka tewas sebagai akibat dari tembakan bersahabat," Jenderal Dick Berlijn mengatakan dalam satu pernyataan, meski ia tidak merinci apa yang dimaksud tembakan bersahabat. Ia menjelaskan bahwa insiden itu terjadi dekat markas Belanda di Deh Rawod di provinsi Uruzgan pada waktu malam saat cuaca buruk. Tentara Belanda ketiga luka berat dan terpaksa mendapati dua kakinya diamputasi tapi tetap hidup. Di lokasi yang sama, dua tentara Afghanistan, yang tidak memakai seragam, juga ditewaskan oleh tentara Belanda. Tentara sedang menyelidiki semua insiden itu, kata Berlijn. Seluruhnya 14 tentara Belanda telah tewas di Afghanistan, secara tidak sengaja atau pun dalam pertempuran. Sekarang ini, 1.665 tentara Belanda telah dikerahkan di Uruzgan sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan-NATO, yang memiliki sekitar 37.000 tentara di Afghanistan. Pada November pemerintah Belanda memutuskan untuk memperpanjang pengerahannya di Afghanistan dengan dua tahun hingga Desember 2010, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008