Jakarta (ANTARA) - Penyelarasan ban (spooring) dan keseimbangan ban dengan fungsi kaki-kaki mobil (balancing) perlu dikakukan sebelum mudik untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pengendara dan penumpangnya.
Pengendara perlu memeriksa sebelum atau mendekati masa pengecekan mobilnya, terutama bila merasakan ada hal yang tidak nyaman pada saat melakukan pengendalian (handling).
"Kalau untuk pemeriksaan spooring & balancing kita sarankan per 10.000 kilometer, dan juga rotasi ban agar tingkat keausannya lebih merata," ujar Section Head Administration PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Totok Yulianto di jakarta.
Menurut dia, terdapat banyak dari para pemilik kendaraan yang akan baru melakukan spooring untuk mobilnya jika sudah mendapati pengendalian yang terasa tidak beres.
"Jika merasakan berkendara di setiap 100 meter kendaraan itu akan ngebuang berapa meter, misalnya ketika setir dilepas juga akan ngebuang berapa meter. Jika di tes menggunakan alat dia akan narik ke salah satu sisi," kata Totok
Ngebuang adalah istilah montir mobil mengenai pergeseran arah gerakan kendaraan yang tidak sesuai pengendalian kemudi atau setir.
Ia menjelaskan bahwa spooring dan balancing sudah menjadi satu kesatuan.
Spooring itu sendiri bekerja untuk menyelaraskan gerak dan posisi dari roda di setiap sisinya yang disetel sesuai ukuran pabrikan.
Sedangkan, ia menjelaskan, balancing berguna untuk menjaga keseimbangan roda melalui alat penyeimbang ban (wheel balancer) agar putaran roda sebagai fungsi kaki-kaki mobil tetap seimbang lurus (alignment).
"Ini kan istilah itu jadi satu, biasanya ban terlebih dahulu di balancing, terus baru kemudian di spooring untuk alignment untuk urusan rodanya," ujarnya.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019