Pontianak (ANTARA) - Penumpang maskapai Nam Air mengeluhkan terjadinya penundaan dan pembatalan penerbangan yang terjadi sejak Sabtu (1/6) hingga Minggu, di Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang, Kalbar.
Desi Wulan Sari (25) salah seorang penumpang maskapai Nam Air saat dihubungi di Ketapang, Minggu, mengatakan dia hendak berangkat ke Pontianak menggunakan maskapai Nam Air. Sesuai jadwal pesawat akan terbang dari Ketapang menuju Pontianak, Sabtu (1/6) pukul 14.05 WIB tetapi mengalami penundaan hingga beberapa kali, dan baru hari ini berangkat (Minggu, 2/6)
"Saya mau melanjutkan perjalanan ke Sambas menggunakan jalan darat, dan suami saya sudah menunggu di Pontianak, karena dia menggunakan jalan darat. Sengaja memilih penerbangan siang agar sampai di Sambas tidak terlalu malam, tetapi menjadi tertunda karena dampak dari penundaan penerbangan maskapai Nam Air," ungkapnya.
Ia menambahkan, sekitar pukul 16.00 WIB, pihak maskapai Nam Air akhirnya membatalkan penerbangan untuk IN153 tujuan Pontianak, alasannya karena kendala teknis. Para calon penumpang pun diminta untuk melapor ke conter untuk pemberitahuan selanjutnya.
"Saat ditanya ke conter Nam Air, katanya mau diberangkatkan, Minggu (2/6) sore," katanya.
Menurut dia, Sabtu (1/6) siang, cuaca memang sedang hujan deras, sehingga tidak ada satu pun penerbangan yang dilakukan di Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Namun, saat hujan reda maskapi Wings Air tiba dan kemudian mengangkut penumpang tujuan Pontianak, kemudian tidak lama berselang, pesawat Nam Air pun datang yang juga akan mengangkut penumpang tujuan Pontianak.
"Tetapi malah melakukan penundaan penerbangan dan hari ini sekitar pukul 11.00 WIB, kami baru berangkat dari Bandara Rahadi Oesman Ketapang tujuan Bandara Internasional Supadio Pontianak," ujarnya.
Hal senada juga diakui oleh salah satu calon penumpang Nam Air lainnya, Ahmad (31). Dia mengaku kesal karena pihak maskapai membatalkan penerbangan dan hari ini baru diberangkatkan tujuan Pontianak.
"Kami sangat menyesalkan penundaan dan pembatalan penerbangan yang dilakukan oleh maskapai Nam Air tersebut, sehingga mengganggu jadwal mudik kami ke kampung halaman," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019