Jakarta (ANTARA) - Jose Mourinho menilai gelandang-gelandang Liverpool tidak menampilkan pola permainan yang menghibur dengan jarang memberi umpan kepada penyerang mereka saat laga final Liga Champions.
Penalti kontroversial Mo Salah pada menit kedua dan gol Divock Origi pada menit ke-87 memberi Liverpool kemenangan 2-0 atas Tottenham di final Liga Champions di Madrid sekaligus memastikan trofi juara Eropa keenam mereka. Penalti itu juga menjadi yang pertama untuk Jurgen Klopp di final Liga Champions yang ketiganya.
Namun Mourinho yang memberikan komentarnya bersama Arsene Wenger di channel beIN Sports yang dilansir dari Skysports, Minggu, menegaskan bahwa apabila itu bukan final Liga Champions, bisa dipastikan pertandingan tersebut akan dilabeli "tidak baik,". Mourinho menyebut Liverpool menekankan pendekatan pragmatis yang luar biasa agar mereka bisa menang.
Mantan manajer Manchester United yang dipecat klub pada Desember lalu itu mengatakan: "Saya pikir tiga pemain lini tengah Liverpool, jika kita melihat gelombang serangan di posisi mereka, mereka bermain pada garis lurus di depan empat bek."
"Anda tidak ingat Henderson, Wijnaldum, Fabinho, Milner yang dekat dengan tiga pemain penyerang, tidak menempatkan satu pemain di kotak penalti. Mereka bertahan di blok tujuh, mereka sangat pragmatis, meski pertahanan sangat solid."
"Saya berpikir juga bahwa jika pertandingan ini bukan final Liga Champions, jika itu hanya pertandingan Liga Inggris atau final Piala Liga, kita semua akan mengatakan pertandingan itu tidak baik."
"Karena ini adalah final Liga Champions, maka ini memiliki sisi emosionalnya. Tetapi saya pikir kualitas permainannya tidak baik, dan Tottenham layak untuk frustrasi karena mereka kalah dan mereka merasa bahwa mereka semestinya bisa lebih baik dari ini. Ini jadi momen besar ketika Anda harus berada di level terbaik Anda."
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019