Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengingatkan pemudik yang akan melintasi jalan tol seperti ruas Tol Trans Jawa bahwa bahu jalan tol bukanlah tempat untuk beristirahat, tetapi untuk dilewati saat kondisi darurat.

"Masih banyaknya pemudik yang menggunakan bahu jalan untuk beristirahat. Hal ini menghambat perjalanan," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Djoko mengimbau petugas kepolisian sebaiknya memfungsikan bahu jalan tol seperti sedia kala, sehingga walau hanya untuk berbuka puasa sebaiknya tidak diizinkan beristirahat di bahu jalan tol.

Ia mengemukakan bahwa buka puasa dapat dilakukan di atas kendaraan yang sedang berjalan, apalagi kendaraan yang melewati jalan tol bukan roda dua. "Jangan sampai ada jargon baru 'tol serasa non tol'. Padahal sudah membayar untuk mendapatkan kenyamanan," katanya.

Sebagaimana diwartakan, guna mengatasi kemacetan, PT Jasa Marga menyatakan sistem contra flow (lawan arah) yang diterapkan di jalan Tol Jakarta-Cikampek diintegrasikan dengan sistem one way (satu arah) terpanjang hingga Kilometer 414 Gerbang Tol Kali Kangkung.

Corporate Communications Department Head Irra Susiyanti, dalam rilis di Cikampek, Sabtu (1/6), mengatakan, pada arus mudik Lebaran tahun ini, tidak hanya dilakukan one way, Jasa Marga dengan diskresi kepolisian juga memaksimalkan lajur contraflow.

"Sejak pukul 15.15 WIB lajur contraflow diperpanjang dari Kilometer 29 sampai Kilometer 70 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebelumnya sampai Kilometer 53," katanya dalam siaran pers yang diterima di Cikampek.

Ia menyampaikan, saat ini berlaku kombinasi dua rekayasa lalu lintas sekaligus dengan jarak yang cukup panjang.

Kombinasi itu ialah contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek di titik awal Kilometer 29 sampai Kilometer 70 yang terintegrasi dengan one way di Kilometer 70 Gerbang Tol Cikampek Utama sampai Kilometer 414 Gerbang Tol Kali Kangkung.*


Baca juga: Operator Cipali minta pemudik tak berhenti di bahu jalan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019