Karanganyar (ANTARA News) - Makam Astana Giribangun, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar semakin banyak pengunjung yang ingin berziarah di kompleks makam tempat Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto dikebumikan pada tahun 1996. Pintu gerbang Astana Giribangun yang sejak empat hari lalu ditutup, Minggu siang kembali dibuka untuk umum, tetapi pintu masuk ke makam almarhumah Ibu Tien tetap ditutup. Sejumlah petugas keamanan berjaga di pintu masuk pertama dan kedua makam Ibu Tien. "Pengunjung yang ingin mendoakan Ibu Tien, bisa melakukan di halaman luar makam," kata Kepala Pengelola Makam Giribangun, Sukirno, Minggu. Sukirno tahu bahwa kondisi Pak Harto memang kritis, tetapi pihaknya belum diberi perintah khusus untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan prosesi pemakaman. Pengelola makam ini masih melakukan kegiatan seperti biasa, melayani para pengunjung yang akan berziarah ke makam ini. "Makam Astana Giribangun buka seperti biasa, Senin-Jumat, pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB, tetapi pintu masuk ke makam Ibu Tien sementara ini ditutup untuk umum," katanya. Ia menyangkal, kompleks pemakaman ini ditutup untuk umum sejak Pak Harto dinyatakan kritis, sebab pihaknya terus melakukan kegiatan seperti biasa. "Belum ada perintah untuk ditutup. Kami hanya mengikuti perintah dari atasan," katanya. Menyinggung banyaknya kursi dan tenda yang dipersiapkan di belakang makam, ia mengatakan, tidak tahu masalah itu. Sementara itu, seorang pengunjung di Makam Giribangun, Ny. Gunawan, asal Kadipiro Solo, mengaku, datang ke Giribangun ingin berziarah ke makam Ibu Tien. Tetapi bersama keluarganya, ia terpaksa pulang karena semua pengunjung dilarang masuk ke dalam bangunan makam. Selain ramai dikunjungi peziarah, Minggu siang, wartawan yang berada di kompleks pemakaman tersebut juga bertambah banyak. Bahkan petinggi Trans TV, Ishadi S.K. bersama krunya juga berada di kompleks makam. Jurnalis media asing juga mulai berdatangan. Seluruh stasiun televisi nasional sejak beberapa hari lalu menerjunkan personelnya meliput berbagai kegiatan di kompleks makam ini. Sejumlah kendaraan roda empat stasiun televisi beserta kelengkapan pendukung siaran terlihat diparkir di sepanjang jalan menuju kompleks Makam Astana Giribangun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008