Manama (ANTARA News) - Presiden AS, George W Bush, tiba di Bahrain, Sabtu, dan menjadi Presiden AS pertama yang berkunjung ke negara kerajaan di kawasan Teluk tersebut. Bush disambut di Bandara oleh pemimpin Bahrain, Raja Hamad. Negara kecil itu merupakan pangkalan utama bagi Armada ke-5 angkatan laut AS. Bush, yang terbang dari Kuwait dengan pesawat kepresidenan "Air Force One", mendapat pengamanan ketat, dengan polisi dan pasukan khusus diterjunkan di sepanjang jalan-jalan utama. Bahrain adalah sekutu utama Washington dan merupakan salah satu dari sedikit negara Timur Tengah yang menyetujui kesepakatan perdagangan dengan AS. Bush direncanakan mengadakan pembicaraan dengan Raja Hamad serta mengunjungi Armada ke-5 yang berpangkalan di Manama. Kunjungan Timur Tengah yang dilakukan Bush itu dimulai dari Israel, belanjut ke Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia sebelum pada hari Rabu menuju Mesir. Banyak anggota masyarakat Syiah, yang merupakan mayoritas di Bahrain, telah mengemukakan secara tegas bahwa mereka tidak seantusias pemerintah dalam menyambut kunjungan Bush. Beberapa kelompok politisi, sebagian besar dari oposisi, berencana menyelenggarakan unjuk rasa di depan Kedubes AS di Manama setelah Bush tiba. "Kami ingin memberitahu presiden AS bahwa dia tidak disambut di sini, dan dia bukan teman rakyat Arab maupun Bahrain," kata Ibrahim Sharif, sekretaris jenderal Asosiasi Aksi Demokratik Nasional, organisasi yang beraliran kiri. Dia menganggap pemerintah AS mendukung "rezim tirani" di dunia Arab, selain berpihak pada Israel. Sharif mengingatkan bahwa jika Bahrain berpartisipasi atau membantu militer AS untuk menyerang Iran, akibatnya akan fatal bagi rakyat Bahrain karena tentara AS ada di negara itu. Terdapat dua aksi unjuk rasa menjelang kedatangan Bush di Bahrain, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008