Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik tidak mau berkomentar sama sekali soal kondisi kesehatan mantan Presiden HM Soeharto. Menbudpar tiba di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu, sekitar pukul 18.00 WIB. Ketika tiba, Menbudpar tidak memberikan keterangan sama sekali kepada wartawan. Dia langsung menuju ruang perawatan Soeharto di lantai lima. Setelah menjenguk sekitar 40 menit, Menbudpar meninggalkan RSPP. Dalam perjalanan keluar rumah sakit, dia juga menolak berkomentar kepada wartawan. Sebagian besar pertanyaan wartawan tidak dijawab. Sepanjang perjalanan menuju pintu keluar rumah sakit, Jero Wacik hanya mengucapkan harapan doa dari semua pihak. "Kita doakan saja," katanya. Satu-satunya pertanyaan wartawan yang dijawab adalah bahwa Jero Wacik sempat bertemu anggota keluarga Soeharto, tanpa mengatakan apakah dirinya bisa melihat langsung Soeharto. Jero Wacik yang mengenakan kemeja batik warna cokelat langsaung menuju mobil dinasnya bernomor polisi RI 34. Sementara itu, sepanjang siang hingga malam, dukungan kepada HM Soeharto terus mengalir. Sekitar pukul 16.00 WIB seorang laki-laki datang ke RSPP datang seorang diri dengan membawa semacam poster bertempelkan aneka macam tulisan bernada dukungan kepada HM Soeharto. Setelah itu, seorang ibu yang merasa tersinggung terhadap pemberitaan bahwa HM Soeharto meninggal dunia. Perempuan itu tersinggung karena merasa penguasa Orde Baru itu telah berjasa kepada negara. Dukungan yang datang terakhir adalah dari Aliansi Masyarakat Peduli Energi (AMPER). Ketua AMPER, Ahmad Djiddan Safwan, mengatakan masyarakat energi telah memaafkan kesalahan HM Soeharto di masa lalu, terutama dalam bidang energi. Menurut Ahmad, apabila HM Soeharto masih menyimpan kekayaan di dalam dan di luar negeri, sebaiknya dikembalikan dalam bentuk investasi di Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008