Jakarta (ANTARA News) - Letih dan lesu sejumlah wartawan yang meliput di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, tempat mantan Presiden Soeharto dirawat, mendadak hilang begitu caci maki terdengar dari mulut seorang ibu, tepat di depan pintu masuk rumah sakit tersebut, Sabtu.
"Siapa yang menulis pak Harto sudah meninggal," teriak ibu paruh baya itu sambil berkacak pinggang.
Bukannya melarikan diri, para wartawan yang duduk di sekitar lobi rumah sakit segera "ambil posisi" dan menyiapkan "amunisi" berupa kamera, alat rekam, dan alat tulis.
Ibu itupun semakin lancar meluapkan kekesalannya. Di tengah riuh pertanyaan wartawan, perempuan itu menyebutkan dirinya bernama, Ester Sijabat.
Ibu itu mengaku kesal dengan pemberitaan bahwa mantan Presiden Soeharto telah meninggal dunia.
"Pak Harto masih sehat, saya berdoa untuk kesembuhannya," katanya.
Tak seberapa lama dan belum sempat ibu berpakaian bersih dan rapi itu menyampaikan kekesalannya, seorang petugas keamanan membawa ibu itu masuk lobi.
Dalam perjalanan masuk itu, sang ibu masih berusaha membalikkan badan ke arah para pencari berita sembari berteriak dan mengacungkan jari telunjuknya.
"Saya ga suka, ini rumah sakit untuk orang sembuh," ujarnya.
Di dalam lobi, wanita tersebut sempat mengucap doa, sebelum "diamankan" petugas keamanan.
Penjaga loket RSPP yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, ibu tersebut sering terlihat di RSPP.
Menurut dia, bapak wanita berbadan sedikit gemuk itu adalah dokter di RSPP, yang juga pernah dirawat di rumah sakit tersebut.
Setelah "selingan" berlalu, para wartawanpun saling bertanya tentang maksud perempuan tadi.
Tidak sedikit dari para pencari berita yang tertawa geli membayangkan tingkah laku ibu yang mengaku menghargai jasa Soeharto itu.
ANTARA News mencoba mencari tahu tentang pemberitaan yang dimaksud ibu tadi. Satu-satunya pemberitaan yang mendekati cerita ibu tersebut adalah tentang skenario kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kunjungan kerja di Malaysia.
Pemberitaan tersebut menyebutkan Presiden Yudhoyono akan pulang dari Malaysia pada Jumat (11/1) jika Soeharto meninggal sebelum pukul 22.00 WIB hari yang sama.
Skenario kedua adalah, Presiden akan pulang pada Sabtu (12/1) jika Soeharto tidak meninggal.
Pemberitaan tersebut juga menyatakan sejumlah skenario rute perjalanan dan proses pemakaman, jika penguasa Orde Baru itu meninggal.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjo Guritno menjenguk Soeharto sekitar pukul 16.15 WIB.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak memberikan keterangan kepada wartawan.
Dia hanya menjelaskan kedatangannya didasari alasan kemanusiaan.
Sampai dengan pukul 17.15 WIB, pria yang akrab disapa Mbah Tardjo itu belum keluar dari RSPP.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008