Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Cikeas, Bogor, Sabtu, meminta kepada semua pihak untuk menghentikan polemik tentang masalah hukum mantan Presiden Soeharto yang saat ini masih terbaring sakit. "Mari kira hentikan polemik, debat, silang pendapat yang kurang bijak dan kurang tepat diangkat saat ini," katanya dalam jumpa pers di pendopo kediaman pribadi Presiden itu. Khusus masalah perdata mantan Presiden Soeharto, Yudhoyono mengaku mengikuti perkembangan terakhir dimana telah terjadi ajang debat publik, pro kontra di berbagai forum. "Sesungguhnya saya tetap memandang tidak tepat membicarakan masalah itu dalam keadaan pak Harto seperti sekarang ini," ujarnya. Presiden juga mmembantah adanya komentar yang seolah-olah pemerintahlah yang berinisiatif melakukan langkah penyelesaian kasus perdata mantan Presiden Soeharto. Pemerintah berpendapat hal itu bukan merupakan prioritas dalam beberapa hari ini. Presiden menegaskan tidak ada keingingan pemerintah untuk memaksakan sesuatu yang tidak tepat. "Pemerintah berpendapat, pada saat yang tetap itu semua bisa dibicarakan untuk mendapatkan penyelesaian yang terbaik, tetap dalam koridor hukum dan keadilan," katanya. Dengan demikian, amat mungkin dicari cara penyelesaian terbaik yang menyangkut isu perdata itu. Presiden meminta rakyat Indonesia untuk mendoakan mantan Presiden Soeharto dan meminta rakyat untuk menghentikan pernyataan yang dinilai jauh dari kearifan sebagai suatu bangsa. Dikatakannya, Pak Harto sebagai pemimpin sudah melakukan capaian dan karya yang tidak sedikit terutama dalam bidang pembangunan nasional. Diakuinya, Pak Harto memiliki kekurangan dan kesalahan. "Namun itu tidak menghalangi kita untuk memberikan rasa terima kasih dan penghargaan terhadap jasa dan pengabdian beliau," kata Presiden Susilo. Menurut Presiden, keikhlasan berterima kasih dan menghormati para mantan pemimpin menunjukkan budi pekerti yang baik. Sebelumnya Presiden mengadakan rapat dengan beberapa anggota kabinetnya. Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga hadir dalam rapat itu Menkopolhukkam Widodo AS, Mensesneg Hatta Radjasa, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kapolri Jendral Soetanto, Panglima TNI Djoko Santoso dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Rapat tersebut dimulai sekitar puku l1.30 WIB dan berakhir sekitar 16.30 WIB. Rapat dimulai beberapa saat setelah Presiden dan ibu Ani Yudhoyono tiba di kediaman pribadinya dari bandara Halim Perdana Kusumah usai lawatan ke Kuala Lumpur, Malaysia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008