Solo (ANTARA) - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memperkirakan tanggal 2 Juni 2019 menjadi puncak arus mudik Lebaran 2019 dengan kenaikan volume jalan tol hingga tiga kali lipat.

"Kalau hari biasa sekitar 11.500 kendaraan/hari, saat puncak arus mudik prediksi kami bisa sampai 30.000 kendaraan/hari," kata Direktur Keuangan PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Yudhi Mahyudin di Solo, Sabtu.

Sedangkan hingga kemarin, dikatakannya, jumlah kendaraan yang melewati ruas tol Solo-Sragen mulai meningkat. Berdasarkan data, pada tanggal 31 Mei jumlah kendaraan yang melewati ruas tol tersebut mencapai 12.663 kendaraan.

Sebagai rinciannya, untuk yang masuk melalui Gerbang Tol Ngemplak sebanyak 4.594 kendaraan, sedangkan yang keluar di gerbang tol yang sama sebanyak 8.069 kendaraan.

"Di Gerbang Tol Ngemplak atau lajur sejauh ini masih aman terkendali. Di transaksi gerbang juga tidak ada antrean karena kami menambah beberapa fasilitas," katanya.

Untuk penambahan fasilitas ini salah satunya penambahan gardu atau gardu satelit, yaitu Gerbang Tol Ngemplak sebanyak 5 gardu satelit dan Gerbang Tol Colomadu sebanyak 9 gardu satelit.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan tepatnya di Gerbang Tol Ngemplak kondisi jalan sedikit tersendat karena sejumlah kendaraan yang melakukan "top up" atau penambahan saldo e-tol.

Terlihat, proses "top up" dibantu oleh para petugas PT JSN yang berjaga-jaga di setiap gardu pembayaran.

Sebelumnya, Direktur Utama PT JSN Ari Wibowo mengatakan telah membentuk Satgas Lebaran yang bertugas mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.

Ia mengatakan JSN menambah petugas tol yang terjun ke lapangan. Jika di hari normal hanya 50 petugas di lapangan, pada arus mudik Lebaran jumlahnya ditambah menjadi 100 petugas.


Baca juga: Tol Solo-Ngawi dioperasikan untuk alternatif jalur mudik
Baca juga: "Rest area" di ruas tol Ngawi-Solo telah beroperasi

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019