"Kalau saya dulu kenal sepintas saja. Dia pendamping suami yang bagus menurut saya," kata Buya Syafii saat dihubungi Antara di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut Syafii, keberhasilan Ani Yudhoyono sebagai pendamping suami yang baik tercermin dari kesetiaan SBY yang juga setia mendampinginya selama empat bulan menjalani perawatan kemoterapi di National University Hospital Singapura sejak 2 Februari 2019.
"Sehingga SBY juga pada akhirnya selama empat bulan (istrinya) dirawat ditungguin terus juga, itulah sisi kemanusiaannya yang perlu kita teladani," kata Syafii.
Selain itu, Syafii juga menilai sebagai istri, Ani Yudhoyono selama ini cukup berperan membentuk sosok atau kepribadian Presiden keenam RI.
Syafii dalam kesempatan itu menyampaikan do'a serta duka cita mendalam atas berpulangnya ibu negara RI periode 2004-2014 itu.
"Mudah-mudahan semua amal usahanya diterima Allah SWT," kata Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir pada Sabtu, 1 Juni 2019 sekitar pukul 11.50 waktu Singapura karena menderita penyakit kanker darah.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019