"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Perkenankan, saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah Ibu Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo, ibu Ani Yudhyono, istri bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada usia 67 tahun," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
Kristiani Herrawati Yudhoyono yang akrab disapa Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital (NUH) Singapura pada Sabtu (1/6) karena penyakit kanker darah.
Ani Yudhoyono meninggal pukul 11.50 waktu Singapura dalam kondisi tidak sadar di ruang ICU National University Hospital.
Tim dokter kepresidenan Dokter Terawan mengatakan saat mengembuskan nafas terakhir, almarhumah sedang ditidurkan dalam upaya pengobatan.
Ani Yudhoyono sempat mengalami gagal nafas, sehingga harus menggunakan respirator yang dipasang sejak Jumat (31/5) malam.
Ani Yudhoyono pertama dirujuk ke NUH Singapura pada pertengahan Februari 2019. Ia tumbang saat mendampingi SBY berkampanye untuk pemilu 2019.
Kondisi Ani Yudhoyono sempat membaik dan bahkan diperbolehkan keluar dari ruang isolasi untuk sementara namun sejak Rabu (29/5), kondisinya menurun dan dirujuk ke ruang ICU untuk perawatan intensif.
Besan Ani Yudhoyono, Hatta Rajasa, menyampaikan bahwa jenazah Ani Yudhoyono akan diterbangkan ke Indonesia pada Minggu (2/6).
Rencananya jenazah akan disemayamkan dan dimandikan secara Islam di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura lalu disalatkan di masjid KBRI.
Selanjutnya pada pukul 07.00 WIB waktu Singapura jenazah akan diberangkatkan menuju Jakarta dan disemayamkan di rumah duka di Cikeas. Selanjutnya akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019