"Kita memilih lokasi pesantren As-Shiddiqi Putra sebagai lokasi peluncuran kampung Pancasila untuk menghormati jasa KH Achmad Shiddiq," kata Faida yang didampingi putra KH Achmad Siddiq, Muhammad Balya Firjoun Barlaman di Pesantren As-Shiddiqi Putra Jember.
Menurutnya KH Achmad Shiddiq berjuang bersama ulama yang lain untuk mempersatukan persepsi para ulama bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam, namun keduanya bisa menjadi harmonisasi yang baik dalam kehidupan.
"Beliau juga memiliki pemikiran-pemikiran yang sudah dibukukan tentang Pancasila dan agama yang telah disiarkan, sehingga kami ingin pemikiran beliau disosialisasikan kepada generasi muda di Kabupaten Jember untuk memperkuat semangat kebangsaan dan NKRI di Indonesia," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkab Jember meresmikan kawasan Pesantren As-Shiddiqi Putra sebagai kampung Pancasila, sehingga di kampung tersebut akan dibuat diklat dan pengajaran tentang pemikiran KH Achmad Siddiq dalam rangka sosialiasi semangat Islam kebangsaan atau harmonisasi Islam dan Pancasila.
"Kampung Pancasila nantinya akan membuat suatu materi yang standar untuk diajarkan di lingkungan sekolah yang bersinergi dengan program satu TNI satu sekolah, sehingga targetnya sebanyak 100 ribu peserta dapat menerima sosialisasi dalam rangka bulan Pancasila di bulan Juni ini," katanya.
Sementara Pengasuh Pesantren As-Shiddiqi Putra yang juga putra KH Achmad Shiddiq, Muhammad Balya Firjoun Barlaman mengapresiasi keinginan Pemkab Jember untuk menjadikan pesantren tersebut menjadi kampung Pancasila, sehingga pihaknya akan memberikan dukungan penuh.
"Apa yang telah dilakukan ayah kami ternyata memiliki kontribusi yang signifikan untuk bangsa Indonesia, sehingga kami juga kan melanjutkan perjuangan dan pemikiran beliau," tuturnya.
Ia berharap kampung Pancasila tersebut dapat menjadikan bangsa Indonesia semakin damai, aman, saling menghormati keragaman, sehingga tidak ada lagi intoleransi yang dapat memecah belah persatuan dan tidak ada hal yang mengusik kerukunan umat beragama.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019