London (ANTARA News) - Manusia kembar yang terpisah satu dilahirkan dan dipelihara oleh keluarga yang berbeda bertemu setelah mereka dewasa dan menikah, tapi dipaksa bercerai ketika mereka mengetahui identitas mereka yang sesungguhnya, kata seorang anggota dewan legislatif Inggris, Jumat. "Tragis bagi pasangan yang terlibat, tragedi yang mengerikan. Hati siapa pun akan terenyuh jika menyaksikan ada orang yang terperangkap di luar keinginan mereka dalam kasus `hubungan sedarah` seperti ini," kata David Alton, anggota Majelis Tinggi, House of Lords, kepada radio BBC. Alton pertama kali mengangkat kasus itu selama perdebatan mengenai peraturan baru yang diusulkan mengenai pembuahan tabung (IVF). Ia menyatakan itu menyoroti perlunya bagi anak-anak mengetahui siapa orang-tua mereka. Ia khawatir bahwa berdasarkan peraturan baru tersebut, penghapusan identitas biologis orang-tua dari seorang anak yang dilahirkan dari hasil IVF dari akta kelahiran dapat menciptakan potensi bagi terjadinya kekhilafan tragis serupa. Alton mengatakan kepada parlemen bulan lalu bahwa ia telah mendengar mengenai manusia kembar tersebut dari seorang hakim Pengadilan Tinggi yang telah menangani kasus tersebut. "Itu melibatkan kelahiran normal manusia kembar yang dipisahkan saat kelahiran dan diadopsi oleh orang-tua yang berbeda," kata Alton --yang tak berasal dari partai apa pun. "Mereka tak pernah diberitahu bahwa mereka kembar." "Mereka bertemu belakangan dalam hidup mereka dan tak dapat menghindar untuk merasa tertarik, dan mereka pun menikah," katanya. "Ketika mereka benar-benar mengetahui identitas mereka yang sesungguhnya, itu membuat mereka harus berpisah dan juga banyak patah-hati," kata Alton, Jumat. Menurut laporan media, perkawinan mereka dibatalkan. Tak ada keterangan lebih lanjut mengenai orang kembar tersebut atau dari mana mereka berasal. "Ini bukan kejadian biasa, tapi itu bisa jadi merupakan salah satu peristiwa karena sekarang banyak orang dilahirkan melalui IVF dan tak mengetahui identitas mereka yang sesungguhnya. Rancangan Peraturan Embriologi dan Fertilisasi Manusia, yang kini akan melewati parlemen Inggris, mengakui pasangan sejenis sebagai orang-tua sah dari anak-anak yang diperoleh melalui penggunaan sel telur, sperma dan embrio hasil sumbangan. "Pemerintah ... belum menerima alasan bahwa anda mesti memiliki hak untuk mengetahui siapa ayah biologis anda di akta kelahiran," kata Alton. "Itu akan menjadi tindakan penipuan yang mengerikan, dan negara bersekongkol dalam penipuan itu, untuk menghilangkan identitas biologis ayah anda dari akta kelahiran," katanya seperti dikutirp Reuters. Pam Hidgkins, pemimpin satu kelompok yang membantu orang dewasa yang terpengaruh oleh adopsi, mengatakan kisah mengenai manusia kembar tersebut sangat tragis. "Itu adalah pelajaran yang perlu kita teliti dan terapkan dalam kasus anak-anak yang diterima melalui adopsi," katanya kepada Sky News. "Meskipun ... sekarang akan sangat tak biasa bagi orang kembar untuk dipisahkan ... resiko dari kerahasiaan yang mempengaruhi hidup orang-orang yang dilahirkan dari hasil donor sperma atau sel telur persis sama dengan resiko yang telah terjadi pada orang yang diadopsi pada waktu lalu," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008