Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang politisi Malaysia ditemukan tewas ditembak, Jumat, di dalam lift di kantor partainya di negara bagian Johor, Malaysia selatan, lapor kantor berita resmi, Bernama.
S. Krishnasamy, (61), wakil Ketua dewan pimpinan daerah Partai Kongres India Malaysia (MIC), yang merupakan partai anggota koalisi nasional, ditemukan tewas sekitar pukul 14:10 waktu setempat (13:10 WIB), tulis Bernama.
Seorang saksi yang mendengar letusan senjata kemudian melihat seorang pria meninggalkan gedung itu secara terburu-buru dan pergi dengan sepedamotor.
"Saya tercengang dan sangat sedih atas apa yang menimpa Krishnasamy dan saya menyampaikan turut berduka cita kepada keluarganya," tulis Bernama mengutip Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi.
Wakil kepala kepolisian Johor, Mohammad Mokhtar Mohammad Sharif, mengatakan satu unit khusus telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan itu.
Pembunuhan bersifat politis adalah sesuatu yang jarang terjadi di Malaysia, namun Krishnasamy sudah menjadi politisi kedua dari MIC yang tewas lewat cara tersebut.
Pada November 2000, seorang anggota parlemen daerah, Joe Fernandez, ditembak di lampu merah di suatu perempatan di Pulau Penang.
Juru bicara partai tersebut mengatakan pihaknya "tidak mau berspekulasi" mengenai keadaan seputar penembakan tersebut.
Penembakan itu terjadi di tengah masalah perlakuan terhadap etnis India di Malaysia.
Pemerintah telah menangkapi aktivis-aktivis India yang melakukan unjuk rasa besar pada tahun lalu. Unjuk rasa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu menuduh terjadi diskriminasi dari kelompok mayoritas di negara tersebut.
Ketua umum partai MIC, Samy Vellu, berat sebelah kepada pemerintah dan dikecam karena tidak memperjuangkan keluhan para pemilihnya.
Para etnis India itu mengeluh karena terpinggirkan dalam bidang pendidikan, kesejahteraan dan kesempatan.
Vellu mengatakan dia berduka atas kematian seorang teman dekatnya.
"Krishnasamy adalah seorang yang berbakti dan seorang politisi yang punya pandangan, dia adalah juga teman dekat saya. Partai telah kehilangan seorang penyambung lidah rakyat," kata Vellu seperti dilansir AFP.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008