Nagoya (ANTARA News) - Sepanjang tahun 2008, KBRI Tokyo akan mengelar "Festival Indonesia" yang berisi serangkaian kegiatan seperti makanan khas nusantara, permainan anak-anak, maupun menghadirkan hewan langka Indonesia seperti orang hutan, harimau Sumatra, dan komodo di berbagai kebun binatang di Jepang. Hal itu diungkapkan diplomat senior KBRI Tokyo Bonifatius Herindra usai berkunjung ke dua lokasi kebun binatang di Fukuyama, Propinsi Hiroshima, dan Higashiyama di Nagoya, Jumat. Kedatangannya di dua lokasi itu untuk menindaklanjuti hasil pembicaraan dari asosiasi kebun binatang di Jepang yang ingin berpartisipasi dalam upaya memeriahkan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang yang berlangsung pada tahun 2008. Baik kebun binatang di Hiroshima maupun Nagoya menyatakan rasa antusiasnya dengan mengajak berkeliling Kepala Fungsi Politik KBRI Tokyo itu untuk melihat berbagai fasilitas dan keberadaan hewan-hewan yang ada. Kesediaan kebun binatang Fukuyama dan Nagoya menjadikan sedikitnya sudah lima anggota asosiasi kebun binatang Jepang yang memastikan ikut memeriahkan peringatan hubungan bilateral kedua negara. Festival Indonesia itu sendiri menurut rencana akan digelar pada April hingga Oktober 2008. Dalam pertemuan dengan pimpinan kebun bintang Fukuyama, di Propinsi Hiroshima, Direktur Fukuyama Municipal Zoo, Tatsuo Goto, mengatakan, pihaknya merasa senang bisa bekerjasama, terutama dengan menghadirkan hewan-hewan langka khas Indonesia sebagai sarana memperkenalkan Indonesia. Ia mengutarakan bahwa waktu yang paling tepat untuk menggelar Festival Indonesia adalah pada April hingga Mei 2008, karena bertepatan dengan masuknya musim semi yang hangat dan bermunculannya bunga Sakura di seantero Jepang. Sementara itu, Kepala Kebun Bintang Nagoya Higashima Park, Tatsuro Haraguchi menyatakan, kegiatan festival hendaknya bisa berlangsung dalam jangka waktu yang agak panjang, misalnya hingga Oktober, mengingat saat itu puncak liburan. "Biasanya jumlah pengunjung bisa mencapai di atas 550 ribu orang, sehingga menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan Indonesia," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008