Malang (ANTARA News) - Aremania (sebutan supoter fanatik Arema Malang) siap "membirukan" stadion Brawajaya Kediri guna mendukung tim kesayangannya pada pertandingan babak delapan besar Liga Indonesia XIII tanggal 16-20 Januari 2008. Koordinator Aremania, Kaji Slamet, Jumat, mengatakan, panitia pelaksana (Panpel) pertadingan telah memberikan kuota supoter sebanyak 11.500. Dengan demikian Aremania yang identik dengan kostum warna biru itu mendominasi tribun stadion. "Stadion Brawijaya akan dibirukan oleh Aremania. Kami telah mendapatkan jatah tiket pertandingan yaitu sebanyak 80 persen dari total jumlah kapasitas stadion," katanya saat koordinasi dengan koordinator wilayah (korwil) Aremania di UMM Malang. Dari 11.500 kuota yang telah diberikan oleh panpel dari Kediri terbagi atas 10 ribu untuk kelas ekonomi, 1500 untuk kelas utama. Sedangkan kapasitas stadion Brawijaya Kediri terdiri dari 12 ribu kelas ekonomi, 2000 kelas utama dan 1000 kelas VIP. Menurut dia, seluruh Aremania yang berangkat ke Kediri sebelumnya akan didata soleh masing-masing korwil dan selanjutnya akan berangak ke Kediri secara bersama-sama baik dengan menggunakan kereta api maupun angkutan umum lainnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk tiket yaitu pemesanan dan penyaluran, pihak panpel telah menyerahkan sepenuhnya pada Koordinator Aremania. Sehingga saat Aremania masuk ke Kediri semuanya telah mempunyai tiket. "Tiket pertadingan akan diberikan pada Aremania sebelum berangkat ke Kediri. Jadi saat di Kediri tidak ada lagi Aremania yang antri untuk beli tiket. Hal tersbeut dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya menambahkan. Aremania yang berangkat ke Kediri akan diberangkatkan dari satu tempat yaitu disekitar stasiun Kota Baru Malang, hal tersebut dilakukan agar koordinasi antar Aremania bisa terkontrol dengan baik. Arema Malang pada babak delapan besar akan berhadapan dengan puncak klasemen wilayah barat Sriwijaya FC, peringkat tiga wilayah barat PSMS Medan dan peringkat dua klasemen wilayah timur Persiwa Wamena.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008