Kalau saya memprediksi puncaknya mungkin hari ini karena jumlah penumpangnya sangat banyakSampit (ANTARA) - Arus penumpang mudik Lebaran 2019 yang bertolak melalui Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tercatat sudah mencapai 11.334 orang terhitung sejak H-15 lebaran atau 21 Mei lalu.
"Kalau saya memprediksi puncaknya mungkin hari ini karena jumlah penumpangnya sangat banyak. Tapi memang masih ada beberapa jadwal keberangkatan lagi," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Thomas Chandra di Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah, Sabtu.
Jumat pagi ada dua kapal yang bertolak dari Pelabuhan Sampit yaitu KM Leuser tujuan Semarang (Jawa Tengah) dan KM Kirana III tujuan Surabaya (Jawa Timur). Berdasarkan data posko angkutan laut Lebaran, KM Leuser mengangkut 1.643 penumpang dan KM Kirana III mengangkut 1.083 penumpang dan 54 unit kendaraan.
Keberangkatan KM Leuser dan KM Kirana III hampir bersamaan karena harus menyesuaikan kondisi pasang Sungai Mentaya. Jika terlambat, kapal bisa terjebak kandas karena masih terdapat pendangkalan muara dan alur di beberapa titik.
Sejauh ini lalu lintas keluar masuk kapal cukup lancar. Namun, jadwal keberangkatan kapal bisa bergeser karena harus menyesuaikan saat kondisi sungai sedang pasang.
Total penumpang yang diberangkatkan hari ini adalah 2.726 orang. Meski terjadi lonjakan penumpang, penyelenggaraan arus penumpang ke dalam kapal berjalan tertib dan lancar.
Jika dihitung sejak awal Ramadhan, jumlah pemudik yang berangkat dari Pelabuhan Sampit sudah sangat banyak. Jumlah pemudik akan terus bertambah, bahkan H-1 Lebaran masih ada jadwal keberangkatan kapal dari Pelabuhan Sampit.
"Kami berharap semua penumpang bisa terangkut. Apalagi operator pelayaran sudah mengumumkan jadwal keberangkatan sejak jauh-jauh hari sehingga penumpang bisa membeli tiket lebih awal dan ada kepastian jadwal keberangkatan," kata Thomas.
Untuk mengangkut pemudik, disiapkan sebanyak delapan kapal milik tiga perusahaan pelayaran. PT Pelni menyiapkan lima kapal dengan sembilan call atau keberangkatan tujuan Surabaya dan Semarang, PT Dharma Lautan Utama dua kapal dengan delapan keberangkatan tujuan Surabaya dan Semarang, serta PT Fajar Bahari Nusantara satu kapal dengan empat keberangkatan tujuan Jakarta.
Sebagian besar pemudik melalui Pelabuhan Sampit merupakan pekerja perusahaan perkebunan kelapa sawit. Hal itu lantaran pekerja perkebunan sawit umumnya berasal dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019