Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton meminta agar pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang agar memperbaiki layanan penjualan tiket yang masih terpusat pada loket di pelabuhan.
"Kami minta mereka (ASDP Cabang Kupang) agar membenahi sistem penjualan tiket sebab jika hanya terpusat di pelabuhan maka antrian sangat membeludak dan semerawut," katanya di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan penjualan tiket seperti di Pelabuhan Bolok Kupang masih diwarnai dengan antrian panjang para calon penumpang karena hanya terpusat di pelabuhan meskipun terdapat dua loket dan empat petugas.
Kondisi ini, lanjutnya, terus dikeluhkan masyarakat pengguna layanan karena selalu terjadi saban tahun apalagi pada musim liburan.
"Karena itu kami minta agar sistem penjualan dibenahi seperti melalui kerja sama dengan pihak ketiga sehingga tidak hanya terpusat di pelabuhan saja," kata Beda Daton.
Ia mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa tengah dirancang adanya kerja sama ASDP dengan Kantor Pos untuk penjualan tiket namun belum ada keputusan hingga saat ini.
"Kami berharap kerja sama ini segera disepakati karena jelas lebih memudahkan dan sistem akan otomatis tertutup jika penumpang sudah melebihi kapasitas," katanya menambahkan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengikuti rapat yang membahas terkait kerja sama tersebut.
Ia menambahkan, selain sistem penjualan tiket, rata-rata keluhan pengguna layanan berkaitan dengan minimnya informasi dari ASDP terkait jadwal kapal dan penundaan pelayaran jika cuaca buruk.
Terkait sistem penjualan tiket feri terpusat di pelabuhan yang berdampak pada antrian yang membludak tersebut juga terpantau Antara pada Kamis (30/5).
Ratusan calon penumpang tampak membludak untuk membeli tiket pada dua loket penjualan di Pelabuhan Bolok Kupang. Antrian panjang berlangsung dari pagi hingga siang hari menjelang Pukul 12.00 Wita.
Salah seorang calon penumpang tujuan Aimere, Kabupaten Ngada, Martina (23), yang ditemui di Pelabuhan Bolok mengatakan dirinya bisa mendapatkan tiket setelah mengantre lebih dari sejam.
"Ini masih agak cepat, ada yang lain lebih lama dan juga setengah mati karena saling berdesak-desakan," katanya sekaligus berharap sistem penjualan tiket tersebut dibenahi agar tidak menyulitkan pengguna layanan.
Baca juga: Penumpang berdesakan di loket Pelabuhan Merak
Baca juga: Kapolri minta ASDP cegah penumpukan pemudik
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019