Medan (ANTARA News) - Pertemuan perwakilan pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Finlandia, dinilai bisa saja dijadikan isu internasional, kata Pakar Hukum Internasional, Prof Dr Suhaidi, SH, di Medan, Jumat. Ia mengatakan hal tersebut ketika diminta komentarnya mengenai pertemuan perwakilan Indonesia dengan utusan GAM. Pertemuan itu diadakan di Finlandia 4-5 Januari 2009. Suhaidi menambahkan, pertemuan kedua utusan itu di luar negeri, bisa saja dianggap oleh negara lain masih ada yang belum selesai antara GAM dan pemerintah. Hal seperti ini perlu disikapi secara arif dan bijaksana oleh pemerintah, sehingga tidak dianggap hal yang negatif oleh negara lain yang tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya. "Padahal pertemuan tersebut adalah merupakan pertemuan yang biasa dilakukan dan tidak perlu dipermasalahkan," kata Suhaidi yang juga Guru Besar Fakultas Hukum USU. Lebih lanjut ia menjelaskan, pertemuan itu bisa saja dianggap negara lain, berkaitan masalah keamanan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Padahal, keamanan di NAD sudah cukup kondusif dan tidak ada masalah lagi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009