Padang (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR-RI, Amien Rais, meminta agar DPR-RI tidak meratifikasi Defence Cooperation Agreement (DCA) atau perjanjian kerjasama pertahanan Indonesia dengan Singapura, karena perjanjian itu sama dengan menggadaikan negara. "Setelah DCA ditandatangani pemerintah kedua negara, saya datang ke Senayan (Gedung DPR-RI) dan sampaikan, awas DPR-RI sampai meratifikasi maka DPR-RI tidak punya muka dan harga diri sama sekali," kata Amien di Padang, Jumat. Hal itu disampaikannya pada pidato politik pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1429 Hijriah. Menurut dia, jika membaca DCA maka kita tidak akan percaya dengan mata sendiri, "Kok bisa Singapura yang kecil, tapi Indonesia menghadapinya gemetaran," tambahnya. Ia menambahkan, beruntung semua fraksi di DPR-RI serentak tidak akan meratifikasi DCA, sehingga perjanjian itu tidak bisa dijalankan. Ia menyebutkan, andai kata DCA diratifikasi, maka kita tidak akan bisa tidur nyenyak dan bekerja karena wilayah Barat Indonesia, terutama Sumatera dibagi atas Alfa 1, Alfa 2, Bravo dan Batu Raja. "Selama 25 tahun berdasarkan DCA, Singapura diperbolehkan kapan saja melakukan latihan perang dengan peluru tajam dan boleh mengundang pihak ke tiga," kata Amien. "Kalau mengundang Israel itu terserah Singapura dan Amerika pun ngak apa-apa," tambahnya. Tapi saat itu, ada pejabat tinggi negara yang mengatakan, harap dimaklumi, karena Indonesia terpaksa tanda tangan karena Singapura punya uang kita punya ruang. "Itu mental budak," tegas Amien dengan menyatakan tidak sampai hati sebutkan nama pejabat tinggi negara tersebut. Meski demikian, tambahnya, DCA boleh ditandatangani tapi syaratnya, TNI boleh latihan perang-perangan di Orchid Road (jalan sentra Singapura), dengan alasan memerangi teroris. "Jika ada yang rusak, ngak masalah karena pakai peluru tajam. Kalau Singapura boleh, kita juga harus boleh," kata Amien.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008