tetapi ada faktor-faktor tertentu yang sulit dihindari

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mengaku kesulitan mengendalikan kenaikan harga daging sapi menjelang Lebaran, yang saat ini harganya telah mencapai Rp150.000 per kilogram dari sebelumnya Rp130.000 per kilogram.

"Kami sudah berupaya untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang sulit dihindari," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Ahmad Izhar, di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.

Menurut Izhar, kenaikan harga daging sapi karena tingginya biaya transportasi pengiriman dari luar daerah. Selain sapi lokal, Pemprov Kepri juga mendatangkan sapi dari Provinsi Lampung.

"Kalau urusan biaya transportasi ini kan sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi juga harus didukung oleh pemerintah pusat dan swasta," ujarnya.

Selain itu, ia memperkirakan mendekati Lebaran nanti harga daging ayam juga akan terus mengalami kenaikan.

"Ini juga sulit kami kendalikan," ungkap Izhar.

Pihaknya telah berkomunikasi dengan peternak untuk mencari tahu penyebabnya. Namun, kenaikan ini disinyalir dipengaruhi harga pakan.

"Padahal harga pakan tidak terlalu tinggi juga, makanya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mendapatkan solusinya," ujar Izhar.

Kendati demikian, ia menegaskan stok baik daging sapi dan ayam aman hingga selepas Lebaran nanti.


Pewarta: Ogen
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019