Jakarta (ANTARA News) - Putra bungsu mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy) menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kesehatan ayahnya dengan tulus.
Hal itu dikemukakan Tommy Soeharto kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Jumat sore.
"Saya atas nama Pak Harto dan keluarga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang mendoakan dia untuk sembuh dengan tulus ikhlas semoga doanya dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa," kata Tommy.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa keluarganya berdoa agar ketulusan itu mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Tuhan.
Saat ditanya mengenai tuntutan sejumlah pihak agar kasus hukum mantan penguasa di era Orde Baru itu dihentikan, Tommy mengatakan bahwa pihak keluarga belum berpikir sejauh itu.
"Yang lebih penting kesehatan dan kesembuhan dahulu," katanya.
Menurut dia, ayahnya masih akan menjalani perawatan yang cukup lama di rumah sakit sekalipun tidak menyebutkan secara jelas waktu yang diperlukan.
"Belum, masih lama karena masih ada tindakan medis lebih lanjut," ujarnya saat ditanya apakah Soeharto telah membaik.
Ia mengatakan bahwa kondisi Soeharto masih sama dengan Kamis (10/1).
"Keadaan bapak hari ini masih sama dengan kemarin, dan masih ada tahapan-tahapan yang harus dilewati untuk kesembuhannya," ujarnya.
Mengenai permintaan Soeharto agar tempat tidurnya dihadapkan kearah kiblat, Tommy berkata, "sholatnya masih bisa dilakukan ke tempat tidur, tidak perlu menghadap kiblat juga karena dalam keadaan sakit bisa diabaikan".
Tommy datang ke RSPP sekitar pukul 15.00 WIB melalui pintu belakang dan langsung menuju ke lantai lima dimana ruangan Soeharto berada.
Selain dia, datang juga mantan Menteri Sekertaris Negara di era Soeharto, Moerdiono, mantan Kepala BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Haryono Suyono dan kerabat keluarga Soeharto, Camelia Malik.
Mantan Presiden Soeharto pada Jumat siang pekan lalu (4/1), pukul 14.15 WIB, dibawa ke RSPP untuk mendapatkan perawatan medis. Penguasa orde baru itu menempati ruang "president suite" Nomor 536 di lantai lima gedung RSPP. (*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008