Yangon (ANTARA News) - Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, dibawa dari rumahnya, tempat dia telah menghabiskan 12 tahun tahanan rumah, untuk bertemu dengan seorang pejabat junta pada Jumat, kata para saksi mata. Ia diambil dari rumahnya di tepi danau, Yangon, pada pukul 13:00 (13:00 WIB) dalam suatu iring-iringan ke suatu tempat dekat fasilitas militer yang biasa digunakan untuk pertemuan resmi, kata para saksi mata kepada AFP. Ia diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Perburuhan Aung Kyi, yang ditunjuk Junta untuk melakukan kontak dengan oposisi utama tersebut, menyusul aksi protes pro-demokrasi pada September silam. Pertemuan kedua pihak merupakan yang keempat kalinya sejak militer melancarkan sikap keras dengan melepaskan tembakan terhadap para pemrotes yang dipimpin oleh para biksu Budha di jalan-jalan Yangon, sehingga menewaskan 31 orang dan 74 orang lainnya hilang, menurut laporan PBB. Pertemuan kedua pihak sebelumnya pada 19 November dan sejak itu tidak diketahui adanya kontak lagi, kendati terus-menerus munimbulkan tekanan internasional terhadap tezim junta, termasuk sanksi baru terhadap kepemimpinan militer itu yang diberlakukan oleh AS dan Uni Eropa. Pada Desember, Presiden AS George W Bush mengancam untuk melancarkan kampanye global untuk sanksi lebih lanjut melawan Myanmar bila negara itu terus mengesampingkan desakan untuk transisi demokrasi. Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi bulan lalu mengecam bahwa tidak ada kemajuan dalam pembicaraan tersebut, dan mengatakan, pertemuan dengan Aung Kyi hanya sekedar "sandiwara bagi junta". (*)
Copyright © ANTARA 2008