Ada fenomena klasik menyambut hari-hari besar keagamaan sehubungan dengan harga-harga kebutuhan pokok, yakni perilaku pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang telah ditetapkan, katanya

Kendari (ANTARA) - Jajaran Polda Sulawesi Tenggara bersama instansi terkait memantau kemungkinan adanya oknum pelaku mafia pangan yang dapat memicu kerawanan dan keresahan masyarakat menyambut Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019.

"Sampai hari ini belum terendus adanya oknum yang menimbun kebutuhan pokok dengan maksud tertentu. Aparat penegak hukum bersama instansi terkait terus melakukan pengawasan," kata Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart di Kendari, Jumat.

Kepolisian, kata dia, mendefenisikan gangguan kamtibmas menyambut Idul Fitri bukan hanya kriminal tetapi distribusi pangan yang ditumpangi kepentingan mafia yang dikhawatirkan akan memicu kerawanan sehingga harus diantisipasi sejak diri.

Oleh karena itu, awal puasa Ramadhan Polda Sultra menginisiasi pelaksanaan rapat koordinasi lintas sektoral bersama pemerintah daerah serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tentang distribusi dan ketersediaan pangan.

Potensi permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan kebutuhan bahan pokok oleh sekelompok kartel atau mafia pangan.

"Ada fenomena klasik menyambut hari-hari besar keagamaan sehubungan dengan harga-harga kebutuhan pokok, yakni perilaku pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang telah ditetapkan," katanya.

Goldenhart menambahkan, potensi kerawanan lain yang patut diwaspadai adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, potensi bencana alam serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan berkat kerja sama dari semua instansi terkait seperti dinas pertanian, dinas perdagangan dan Bulog," ujarnya.

Pewarta: Sarjono
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019