Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa Orde Baru mengunjungi mantan Presiden Soeharto yang sedang terbaring sakit di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Jumat. Para korban yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keluarga Korban Pelanggaran HAM (JSKK) datang pada pukul 11.00 WIB dengan membawa bunga dan membacakan doa untuk mantan penguasa Orde Baru itu. "Kami datang untuk menjenguk Soeharto sekaligus untuk mengingatkan kembali bahwa kejahatannya tetap harus diadili," kata Sumarsih, orang tua dari seorang korban peristiwa Semanggi I. JSKK yang didampingi oleh Kontras itu menyatakan bahwa sakitnya Soeharto harus menjadi penggerak bagi Komnas HAM, DPR, Presiden, dan Jaksa Agung untuk segera melakukan proses hukum agar semua peristiwa pelanggaran HAM yang berada di bawah tanggung jawab Soeharto berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. "Sakitnya Soeharto bukan alasan bagi Jaksa Agung untuk tidak melaksanakan Tap MPR XI Tahun 1998 Pasal 4," kata Evi Indrayani, cucu dari seorang korban 65, membacakan pernyataan. Pasal 4 Tap MPR tadi berbunyi, "upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya, maupun pihak swasta-konglomerat, termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak-hak asasi manusia." Tampak pula dalam rombongan dari para korban pelanggaran HAM yang ikut menjenguk Soeharto itu adalah Suciwati, istri Munir. "Saya prihatin dan berharap Soeharto cepat sembuh, tetapi terlepas dari itu, kebenaran dan keadilan di atas segalanya bagi kami semua," katanya. Sementara Koordinator Kontras, Usman Hamid, menyatakan memang ada perimbangan antara jasa dan pelanggaran HAM yang dilakukan Pak Harto. "Orang bilang bisa dimaafkan, tetapi kita harus lihat juga orang-orang yang masih ingin menuntut tindakan hukum terhadap Soeharto," kata Usman. Rombongan JSKK tidak diperkenankan untuk masuk ke kamar tempat Soeharto dirawat, sehingga karangan bunga yang dibawa hanya diserahkan ke pihak RSPP dengan ditaruh di lobi bawah RSPP. Mereka beranjak dari RSPP pada sekitar pukul 12.00 WIB, setelah berada di RSPP selama sekitar satu jam. (*)

Copyright © ANTARA 2008