Kendari (ANTARA) - Calon pemudik lebaran 1440 Hijriyah meminta aparat penegak hukum serta instansi terkait untuk memantau dan menindak oknum yang berpraktik sebagai calo tiket di terminal karena meresahkan.
"Oknum calo lihai memanfaatkan situasi dengan modus membantu calon penumpang untuk mendapatkan tiket walaupun dengan harga yang lebih tinggi dari tarif yang sebenarnya," kata Saudin (51), salah satu pemudik di Kendari, Jumat.
Saat penumpang memesan tiket di loket resmi disampaikan sudah habis karena sudah di-booking beberapa hari sebelumnya.
Anehnya, kata dia, beberapa saat kemudian ada yang menawarkan tiket dengan berbagai dalih kepada calon penumpang namun harganya sudah dinaikkan.
"Ada yang beralasan menjual tiket karena batal berangkat. Ada pula yang menunda jadwalkan mudik karena sesuatu hal. Ada-ada saja alasan, padahal tanpa disadari ini sudah kongkalingkong para calo," katanya.
Seorang penumpang, Marwan (20) yang bepergian tujuan Bau-Bau dari Pelabuhan Nusantara Kendari mengatakan praktik calo tiket identik dengan mudik.
"Sulit membedakan mana calo tiket atau pengawas percaloan. Yang pasti calo ada sejak penjualan tiket ada. Meresahkan tetapi itulah kondisi yang ada," kata Marwan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan calo tiket menjalankan aksi di pelabuhan penyeberangan maupun di terminal angkutan antarkabupaten atau antarprovinsi.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Kendari, Benyamin Ginting mengajak pemudik untuk melaporkan adanya oknum yang berpraktik calo.
"KSOP sudah mengingatkan pengelola penjualan tiket resmi agar tidak bermain mata dengan calo karena dapat dijatuhi sanksi. Bahkan, para pihak yang terbukti bekerjasama dengan calo dapat dipidana," kata Ginting.
Baca juga: Terminal Kalideres Jakarta bebas calo tiket
Baca juga: Pelni: hindari beli tiket kapal melalui calo
Baca juga: Calo tiket kapal mulai beraksi
Pewarta: Sarjono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019