Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menempatkan sebuah pos pelayanan terpadu di kawasan Bundaran Srandakan yang bisa dimanfaatkan para pemudik yang datang dari arah Kulon Progo atau barat.
"Ada satu pos pelayanan itu di Bundaran Srandakan yang merupakan pintu masuk dari Kulon Progo. Jadi, kami tempatkan pos pelayanan dan pos informasi di sana," kata Kepala Polres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan di Bantul, Jumat.
Menurut dia, selain berfungsi sebagai pelayanan kepada pemudik yang memasuki atau melintasi wilayah Bantul dari jalur selatan, pos pelayanan juga bisa tempat istirahat bagi pemudik yang kelelahan mengemudi.
"Di sana mungkin disiapkan bengkel-bengkel yang sudah dikerjasamakan, kemudian untuk refleksi artinya memberi pelayanan kepada masyarakat yang akan mudik ke Bantul ataupun perlintasan mereka ke Yogyakarta dan ke Solo," katanya.
Selain pos pelayanan terpadu yang bersinergi dengan instansi terkait, seperti unsur kodim, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, polres juga telah mendirikan lima pos pengamanan di jalur-jalur strategis wilayah Bantul.
Kapolres menyebutkan lima pos itu, yakni pospam di Sedayu Jalan Wates Klangon yang merupakan pintu masuk dari Kulon Progo lewat jalur tengah menuju Bantul atau pemudik yang melewati Sedayu menuju Yogyakarta.
"Kemudian pospam di Sewon, kami tempatkan di simpang empat Druwo, selain bisa memantau arus di ring road selatan juga ke arah Parangtritis (Jalan Parangtritis), kemudian pos di Simpang Empat Ketandan untuk memantau arus ke arah Piyungan menuju Gunung Kidul," katanya.
Selanjutnya, pospam di Simpang Tiga Piyungan yang oleh kepolisian ditempatkan tim urai kemacetan, mengingat jalur ke arah Wonosari Gunung Kidul yang berbatasan dengan Bantul setiap arus mudik dan balik Lebaran arus padat.
"Jadi, anggota pengurai akan ke atas (jalan Wonosari) apabila jalanan macet. Namun, apabila sudah masuk Gunung Kidul, personel kami tarik. Yang terakhir pos pengamanan di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis untuk arus wisata," katanya.
Personel yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Progo 2019 atau dalam rangka pengamanan Lebaran di Bantul sebanyak 450 personel. Akan tetapi, pada pelaksanaan di lapangan jumlahnya ditambah.
"Karena yang 450 personel itu yang didanai. Akan tetapi, kami pertebal untuk wilayah-wilayah, termasuk objek wisata. Sementara itu, dari kodim sudah siagakan sekitar 200 personel, kemudian dari pemda, dishub, dan PMI juga ada," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019