Kediri (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur menyelidiki kejadian temuan mayat seorang laki-laki di area tanaman tebu, tepatnya tepi jalan raya Kediri-Tulungagung yang diduga adalah pelaku pembunuhan istri.
Perwira Pertama Humas Polres Kediri Ipda Aris mengemukakan temuan itu berawal dari laporan warga yang sedang mencari tali daun tebu di sekitar kebun, Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Warga tersebut mencium bau busuk menyengat dan setelah didekati ternyata berasal dari sesosok mayat.
"Ada warga yang mengetahui sesosok mayat sudah membusuk dengan ciri-ciri memakai kaos berwarna merah dan celana jin berwarna biru panjang. Temuan itu dilaporkan polisi," katanya, di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, polisi yang mendapatkan laporan itu juga langsung ke lokasi kejadian. Tim identifikasi Polres Kediri menemukan sejumlah barang bukti, yaitu topi, dan pada kantong celana milik jenazah ditemukan kunci sepeda motor serta kartu parkir.
"Kemudian dilakukan pengecekan ke tempat penitipan sepeda motor di depan Pasar Kras, diketahui bahwa tanda nomor parkir tersebut merupakan sepeda motor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi AG-5282-JG yang dibawa oleh AZ usai kejadian pembunuhan," kata dia.
Ia menambahkan, di sekitar lokasi kejadian juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda serangan fisik. Polisi juga langsung mengevakuasi jenazah yang kondisinya sudah membusuk.
"Kondisi mayat sudah berwarna hitam membusuk. Kematiannya diperkirakan lebih dari dua hari," kata dia.
Saat ini, jenazah sudah di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri dan rencanya akan diautopsi guna mengetahui dengan pasti penyebab kematiannya.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga bernama Endang Widyawati (42), warga Dusun/ Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Senin (27/5).
Pada tubuhnya ditemukan terdapat tiga luka sayatan.
Korban ditemukan pertama kali oleh saudaranya yang sengaja datang ke rumah korban. Saat itu, kedua saudaranya sempat bertemu dengan suaminya, AZ yang terlihat tergesa-gesa keluar rumah menggendarai sepeda motor. AZ sempat mengatakan bahwa pintu rumah dikunci semua.
Kedua saudara korban juga sempat berkeliling rumah dan ternyata melihat ada sepeda motor yang biasanya digunakan oleh korban diparkir di garasi rumah. Secara spontan, mereka memanggil korban dari luar rumah, namun tidak ada tanggapan.
Karena curiga, mereka dibantu warga sekitar sepakat masuk rumah secara paksa dengan mencongkel pintu jendela menggunakan alat seadanya. Ketika berhasil, ternyata mereka mengetahui korban sudah tergeletak di lantai kamarnya bersimbah darah dengan luka di bagian leher dan setelah dicek ternyata sudah meninggal dunia.
Sukamto, salah seorang perangkat di desa itu mengatakan rumah tangga keduanya sering tidak akur. Bahkan, ia pernah mendengar bahwa suaminya cemburu dan sempat menjebak istri sendiri dengan nomor asing dan ditanggapi oleh istrinya.
"Kemungkinan ada masalah keluarga. Yang pasti tidak kondusif keluarga itu sudah lama," kata dia pula.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019