Kathmandu (ANTARA News) - Kelompok Maois memperoleh dua kursi lagi di kabinet Nepal yang diperluas dan diumumkan pada Kamis, setelah tercapainya perjanjian yang mengakhiri krisis politik selama berbulan-bulan di negara kawasan pegunungan Himalaya tersebut. Partai Komunis Nepal kini memiliki tujuh dari 29 kursi di kabinet, dan sebelumnya mereka menduduki lima dari 22 kursi kabinet ketika kelompok itu bergabung dengan aliansi partai politik untuk membentuk pemerintah pada April 2007. Kelompok yang berhaluan kiri ekstrim itu, yang mengakhiri pemberontakan satu dekade melalui sebuah perjanjian perdamaian dengan partai-partai besar Nepal pada akhir 2006, keluar dari pemerintah sementara pada September dengan menuntut pembagian kekuasaan yang lebih besar. Mereka setuju kembali bergabung lagi dengan pemerintah pada Desember setelah mencapai sebuah perjanjian mengenai status monarki yang telah berumur 239 tahun. Penghapusan sistem itu menjadi salah satu tuntutan utama kelompok Maois. Raja Gyanendra sudah dilucuti sebagian besar kekuasaannya. Ia dipaksa mengakhiri kekuasaan langsung 14 bulan pada April 2006 setelah protes massal di jalan-jalan. Gyanendra akan tetap mempertahankan takhtanya untuk sementara waktu karena perjanjian antara Maois dan pemerintah untuk menjadikan Nepal sebagai negara republik hanya bisa diberlakukan pada pertemuan pertama sebuah dewan konstituante yang baru. Pemilihan umum untuk menetapkan dewan itu akan diadakan pada pertengahan April 2007, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008