Cilacap (ANTARA News) - Sekira seribu orang dari berbagai daerah di Jawa Tengah sejak Kamis (10/1) petang mengikuti ritual menyambut Tahun Baru Jawa 1941 (Satu Suro) yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam (1 Muharam) 1429 Hijriah di Gunung Srandil, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Ritual tahunan yang digelar Paguyuban Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Mahaesa "Cahaya Buwana" tersebut diawali dengan penanaman kepala kambing di Mandala Giri Srandil sebagai simbol rasa syukur yang dipimpin Ketua Paguyuban, Sarwo Dadi Ngudiono. Usai penanaman kepala kambing dilanjutkan dengan ritual di Patilasan Kaki Sabdo Jati Doyo Among Rogo. Dalam ritual itu, Sarwo kerasukan roh yang menyebut diri Kiai Semar yang merupakan tokoh panutan paguyuban tersebut dan memberi berbagai nasihat kepada para penghayat kepercayaan. Salah satu nasihat yang disampaikan yakni prediksi adanya berbagai musibah yang mungkin terjadi pada tahun 1941 Jawa. Kiai Semar juga berpesan, agar jangan jadi orang pintar jika hanya memamerkan kepintarannya dan jangan menjadi orang cantik jika hanya memamerkan kecantikannya. Usai ritual, ketua paguyuban bersama pengurus lainnya dan pelawak ibukota, Yati Pesek, membagikan bunga yang dijadikan sesaji sehingga pengunjung berebut untuk mendapatkan berkah bunga tersebut. Ditemui secara terpisah, Ketua Paguyuban "Cahya Buwana", Sarwo Dadi Ngudiono, mengatakan bahwa tahun 1941 Jawa yang bersamaan pula dengan tahun 2008 Masehi dijadikan sebagai tahun keyakinan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Banyaknya peristiwa dan bencana alam yang terjadi selama ini, marilah kita berdoa kepada Tuhan agar bangsa Indonesia dapat terbebas dan menjadi negara yang aman, tenteram, dan sejahtera," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008
Wong kerasukan setan kok didengarkan petuahnya..ya mesti wae yang merasuki bala tentarane iblis...dan gak mungkin iblis menyampaikan kebenaran kecuali utk memperdaya manusia agar swedikit demi sedikit mengikutinya....