Jakarta (ANTARA) - Victor Wirawan, anak muda yang tinggal di Jakarta ini menawarkan teknologi yang memungkinkan penggunaan listrik dengan biaya sangat ringan bahkan ke depannya bisa gratis.
"Pada dasarnya kami mengembangkan teknologi di bidang energi terbarukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas," kata Victor di Jakarta, Jumat.
Sebagai langkah awal, Victor bersama teman-temannya telah mendirikan Baran Energy sebagai wadah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai keunggulan inovasi energi yang dikembangkannya.
Inovasi yang dikembangkan Baran Energy tersebut merupakan teknologi power storage yang bisa menampung energi listrik, baik yang bersumber dari matahari, air, maupun angin.
"Melalui wadah ini kami sedang menciptakan produk revolusioner agar setiap orang tidak perlu kena beban listrik lagi. Dengan teknologi ini, maka sama saja pengguna bayar listrik 5 tahun, tetapi selanjutnya bebas biaya selama 15 tahun,” kata Victor.
Dengan teknologi ini, kata Victor, masyarakat tidak perlu mengisi token listrik lagi. Edukasi yang disampaikan kepada masyarakat diharapkan mendapat respon positif dari masyarakat luas jika suatu saat mulai dipasarkan.
Kehadiran Baran Power ini merupakan cara baru mengonsumsi energi tanpa fosil, tidak perlu membayar listrik dan konsumen hanya mengeluarkan biaya untuk membeli perangkatnya saja. Tapi ke depannya sangat menghemat pengeluaran biaya listrik.
Victor bersama puluhan anak-anak negeri yang berbakat sedang mengembangkan tiga varian produk teknologi energi ramah lingkungan, yaitu PowerWall berkapasitas 8.8 KWh, PowerPack 126 KWh dan PowerCube 1.2 MWh.
Ketiga perangkat dapat digunakan mulai dari rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri sekala besar.
Selain itu, Baran juga siap meluncurkan prototipe mobil listrik yang nantinya suatu saat bisa dikomersilkan.
“Kami yakin, Baran Energy sebagai startup dalam beberapa waktu mendatang akan lahir menjadi salah satu baby unicorn yang bisa menampung semakin banyak anak-anak muda milenial Indonesia yang berpikiran kreatif dan inovatif,” tutur Victor.
Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pernah menyampaikan, di tahun 2019 pemerintah menargetkan akan ada lima startup unicorn di Indonesia.
"Indonesia saat ini, berdasarkan beberapa riset yang disebut Presiden Jokowi, memiliki empat unicorn. Empat unicorn tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak. Kami berharap mengisi yang kelima," ujar dia optimistis.
Baca juga: Menkominfo bangga Indonesia punya decacorn
Baca juga: BEI terus ajak empat unicorn Indonesia melantai di bursa
Baca juga: Membangun lebih banyak "Unicorn" di Indonesia
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019