Kabul (ANTARA News) - Seorang prajurit Pasukan Bantuan Kemananan Internasional (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tewas, dan seorang lagi cedera dalam ledakan ranjau di Afghanistan selatan pada Rabu (9/1), kata pihak militer, Kamis. Serangkaian serangan bom bunuh diri dan bom pinggir jalan menjadi masalah utama bagi Afghanistan dan negara-negara Barat pendukungnya dalam beberapa tahun terakhir ini, yang menewaskan atau mencederai ratusan orang. Seorang penyerang bom bunuh diri yang berjalan kaki tewas Kamis ketika bom yang dibawanya meledak sebelum ia mencapai sasarannya di provinsi Zabul, Afghanistan selatan, kata seorang pejabat provinsi itu. Seorang pelayan toko cedera dalam ledakan itu. Senin, dua prajurit koalisi tewas ketika kendaraan mereka diserang bom pinggir jalan di wilayah timur. Sesuai dengan kebijakan mereka, ISAF tidak mengumumkan jati-diri korban-korban dalam serangan itu. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO yang saat ini mencakup 37.000 prajurit dari 37 negara. Selain ISAF, juga ada ribuan prajurit koalisi pimpinan AS yang memerangi Taliban dan sekutunya di Afghanistan. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Tahun ini, lebih dari 200 prajurit anggota ISAF dan pasukan koalisi pimpinan AS tewas di Afghanistan, sebagian besar akibat serangan musuh. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008