Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan varietas tanaman aren daerah itu saat ini masuk jenis unggulan nomor empat nasional setelah Tomohon, Jawa Barat dan Kalimantan.

"Varietas Semulen ST 1 yang dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Palma, Kementerian Pertanian RI tahun 2018, varietas ini menempati nomor empat nasional setelah varietas dari Tomohon, Jawa Barat dan Kalimantan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Taman didampingi Kabid Perkebunan M Yusuf, di Rejang Lebong, Jumat.

Keunggulan dari varietas aren Rejang Lebong tersebut kata dia, selain memiliki kemampuan produksi air nira yang cukup banyak yakni 15-30 liter per hari, tahan hama dan mudah tumbuh di berbagai wilayah di Rejang Lebong.

Tanaman aren varietas "Semulen" yang diambil dari bahasa suku Rejang yang berarti gadis itu, banyak ditanam oleh petani aren di Rejang Lebong karena memiliki keunggulan yang lebih dari jenis lainnya dan 10 kali lebih menjanjikan dari pada menanam kelapa sawit.

Berdasarkan catatan pihaknya dari 15 kecamatan di Rejang Lebong, sebaran terluasnya berada di Kecamatan Selupu Rejang mencapai 346,97 hektare, kemudian Sindang Kelingi seluas 271,88 hektare, Curup Timur seluas 238,50 hektare.

Sedangkan yang paling sedikit berada di Kecamatan Bermani Ulu seluas 10,85 hektare dan yang tidak memiliki perkebunan aren di Kecamatan Curup.

Total luasan areal perkebunan aren warga di Rejang Lebong ini mencapai 1.083,4 hektare, di mana sebagian besar sudah berproduksi dengan total mencapai 511 ton per tahun, atau rata-rata produksi 800 kg gula aren atau gula batok per hektare.

"Untuk petani yang menjadi pemilik lahan dan melakukan pengolahan air nira menjadi gula batok mencapai 5.082 jiwa," tambah dia lagi.

Baca juga: Balitbangtan kembangkan kit deteksi kegenjahan aren
Baca juga: Sulut ekspor gula aren ke Amerika
Baca juga: Produksi gula aren jadi unggulan warga Lebak

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019