Jakarta (ANTARA News) - Persipura Jayapura lolos ke final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007 setelah mengalahkan Persija Jakarta, 3-2, pada laga semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, berkat tiga gol (hattrick) striker Alberto Goncalves. Persija unggul lebih dulu melalui Bambang Pamungkas pada menit ke-27, namun kemudian Alberto mencetak tiga gol pada menit ke-30, 45, dan 54. Bek Persija, Hamka Hamzah, memperkecil jarak kekalahan melalui golnya pada menit ke-64. "Persija adalah tim yang bagus, tetapi kami lebih beruntung hari ini, sehingga saya bisa memberi hadiah ulang tahun untuk anak saya yang berulang tahun pada 11 Januari," kata pelatih Persipura, Raja Isa Bin Raja Akram Shah, usai pertandingan. Menurut pelatih asal Malaysia itu, kunci kemenangan mereka kali ini adalah disiplin para pemain dalam menerapkan strategi yang telah ditentukannya. Persija, menurut dia, tampak tertekan sepanjang pertandingan, dan sempat terlalu percaya diri di lapangan. "Mungkin karena terlalu banyak orang yang berharap Persija menang," jelas Raja Isa. Mengenai "hattrick" Alberto, Raja Isa menegaskan, "Tidak ada pemain bintang di Persipura." "Kemenangan ini berkat Tuhan, dan kerja keras semua pemain, bukan ditentukan hanya oleh satu pemain," ujarnya. Pertandingan yang menarik ditampilkan kedua musuh bebuyutan tersebut sejak wasit Purwanto mengawali pertandingan. Persija mencoba mendobrak lini pertahanan Persipura melalui dua sisi sayap, tetapi absennya Muhammad Ilham membuat serangan Macan Kemayoran lebih banyak datang dari kanan, tempat Atep dan Ismed Sofyan beroperasi. Sementara itu, tim Mutiara Hitam Persipura tampak bermain hati-hati pada 15 menit awal pertandingan, namun serangan balik yang mereka lancarkan beberapa kali mengancam gawang Persija. Ismed menjadi pemain pertama yang mengancam gawang lawan ketika bola tendangannya dari luar kotak penalti pada menit ke-11 tepat mengarah ke gawang, tapi masih bisa ditahan kiper Persipura Jendry Pitoy. Persija unggul lebih dulu pada menit ke-27. Gol yang dicetak Bambang Pamungkas tersebut berawal dari kerjasama yang baik antara Aliyudin, Bambang, dan Atep. Aliyudin mengirim umpan silang dari sayap kiri untuk kemudian disundul Bambang, namun bola masih bisa ditepis Jendry. Bola liar mengarah ke Atep yang kemudian mengirim kembali bola ke Bambang yang kemudian dengan mudah menyeploskan bola ke gawang Persipura. Akan tetapi keunggulan pasukan Sergei Dubrovin tersebut hanya bertahan tiga menit karena kemudian striker Persipura Alberto Goncalves menyamakan kedudukan 1-1. Alberto meneruskan bola muntah setelah Khmaruk gagal menahan dengan sempurna bola tendangan keras Ernest Jeremiah. Strategi serangan balik yang diterapkan pelatih Raja Isa Bin Raja Akram Shah terbukti ampuh ketika Mutiara Hitam berbalik unggul pada menit ke-45. Alberto mencetak gol keduanya setelah dalam sebuah serangan balik yang cepat berhasil melewati dua bek Persija. Bola tendangannya ke pojok kanan gawang tidak bisa ditahan Khmaruk. Saat kedua tim menampilkan permainan sportif yang menarik di lapangan, suporter kedua kesebelasan yang berada di sektor 17-19 malah saling lempar dan mencoba merubuhkan pagar pembatas. Suporter Persija yang berada di sektor atas melempari pendukung Persipura yang berada tepat di bawah mereka menggunakan kayu bangku stadion yang mereka copot. Tindakan tersebut dibalas oleh pendukung Persipura yang juga mencopot kayu bangku untuk balas dilempar ke atas. Pihak keamanan berhasil menghentikan aksi saling lempar di tribun tersebut. Persija bermain lebih menekan pada babak kedua sementara Persipura lebih banyak menunggu di lini pertahanan untuk kemudian melepas umpan panjang ke arah Albeto yang dibiarkan sendirian di depan. Asyik menyerang, Persija malah kembali kebobolan pada menit ke-54, lagi-lagi melalui kaki Alberto. Umpan Ian Luis Kabes berhasil disambut gelandang Paulo Rumere yang lolos dari jebakan offside. Paulo tinggal berhadapan dengan Khmaruk dan setelah melewati sang kiper, ia malah mengumpan bola ke belakang dengan tumitnya ke arah Alberto yang dengan mudah mencocor bola ke gawang kosong. Sekitar 65.000 pendukung Persija yang mendominasi Stadion Utama pun mendadak hening usai gol ketiga Persipura tersebut. Tertinggal 3-1 Persija semakin gencar menyerang dan setelah usaha Bambang dan Aliyudin digagalkan kiper Jendry Pitoy, bek Persija Hamka Hamzah berhasil memperkecil ketinggalan. Pada menit ke-64, Hamka berhasil menjebol gawang Persipura melalui sontekan pelan kakinya meneruskan umpan Bambang. Pelatih Persija, Dubrovin, berusaha mempertajam daya serang dengan memasukkan striker Ruben Ceco menggantikan gelandang Atep. Sejak menit ke-70 pun bola lebih banyak bergulir di daerah pertahanan Persipura, akan tetapi Persija belum juga bisa menembus gawang Jendry Pitoy. Kedudukan 3-2 bertahan hingga peluit panjang berbunyi dan Persipura pun lolos ke final Copa Indonesia 2007 untuk dua musim beruntun. Asisten pelatih Persija, Isman Jasulmei, menyatakan bahwa gol kedua Persipura menjatuhkan mental para pemain sehingga akhirnya kalah. "Anak-anak sepertinya masih trauma dengan dua kekalahan lalu dari Persipura," jelas Isman. Selain itu, ia menyoroti para pemain depan dan tengah yang selalu terlambat turun untuk membantu pertahanan saat diserang lawan. "Akibatnya, banyak ruang yang kosong di lini pertahanan dan dimanfaatkan Persipura untuk mencetak gol," paparnya. Kekalahan tersebut menambah buruk rekor pertemuan Persija dengan Persipura setelah sebelumnya kalah pada final Liga Indonesia 2005 (2-3) dan semifinal Copa Indonesia 2006 (agregat 1-3). Wasit Purwanto mengeluarkan kartu kuning untuk Robertino Pugliara dari Persija dan Bio Paulin Pierre dari Persipura. Susunan pemain: Persipura: 77-Jendry Pitoy; 4-Ricardo Salampessy, 14-Jack Komboy, 32-Victor Igbonefo, 45-Bio Paulin Pierre; 31-Paulo Rumere, 10-Eduard Ivakdalam/kapten (6-David Da Roca 65), 11-Imanuel Wanggai (27-Bahtiar 37), 13-Ian Luis Kabes; 18-Ernest Jeremiah, 9-Alberto (7-Stevie Bonsapia 80). Persija: 1-Evgheny Khmaruk; 14-Ismed Sofyan, 23-Hamka Hamzah, 4-Abanda Herman, 2-Mulki (16-Muhammad Roby 46); 7-Atep (99-Ruben Cecco 70), 11-Agus Indra, 9-Francis Wawengkang(19-Gerard Pangkali 46), 30-Robertino Pugliara; 15-Aliyudin, 20-Bambang Pamungkas/kapten. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008