Tokyo (ANTARA News) - Dolar AS melemah di pasar Asia, Kamis akibat pasar menunggu pidato Gubernur Federal Reserve AS Ben Bernanke terkait kemungkinan penurunan suku bunga. Dolar melemah menjadi 109,70 yen di Tokyo dari 109,93 di New York pada perdagangan sebelumnya. Sementara euro menguat menjadi 1,4686 dolar AS dari sebelumnya 1,4660, namun melemah menjadi 161,04 yen dari 161,17. "Dolar AS melemah karena alasan teknis dan pesimisme atas masalah subprime," kata Daisuke Uni, analis pada Sumitomo Mitsui Banking Corp. Dalam sepekan perdagangan tanpa indikator ekonomi sebagai pegangan pasar, para pelaku pasar sangat menunggu pidato Bernanke yang akan diberikan pada Kamis siang di Washington, ketika diperkirakan dia akan memberikan kajian keseluruhan ekonomi AS. Sebagian besar analis mengatakan, The Fed akan memangkas bunga pinjaman sebesar 50 basis poin pada pertemuan 29-30 Januari. Perusahaan investasi Goldman Sachs memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunganya secara agresif, dari 4,25 menjadi 2,5 persen pada akhir 2008. "Ada perdebatan seputar besaran pemotongan bunga yang akan terus membuat dolar AS bergejolak," kata Thomas Lam, analis United Overseas Bank. "Pasar melihat ada 70 persen kemungkinan penurunan 50 basis poin pada bulan ini." Pasar juga menunggu pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) terkait suku bunga pada saat yang bersamaan. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada 4,0 persen, sementara BoE diperkirakan akan menurunkan suku bunga akibat rendahnya angka penjualan pada Hari Natal 2007. Terhadap mata uang utama Asia lainnya, dolar AS melemah menjadi 1,4314 dolar Singapura dari sebelumnya 1,4324; menjadi 29,41 baht Thailand dari 29,59; menjadi 936,03 won Korsel dari 939,25; dan menjadi Rp9.438 dari 9.464. Dolar AS tercatat menguat menjadi 40,66 peso Filipina dari 40,61, namun stagnan pada 32,48 dolar Taiwan, demikian AFP.(*).
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008