"Saya minta masyarakat waspadai aksi pencurian saat rumah ditinggal penghuninya mudik Lebaran. Ini penting mengingat banyak warga yang mungkin akan berlibur saat hari raya seperti ini," kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Menurut Wali Kota Palangka Raya termuda itu, pencurian rumah kosong yang ditinggal mudik bukan modus baru karena saat seperti ini banyak pelaku terlebih dahulu yang telah mengamati objeknya.
Pria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Palangka Raya itu mengatakan, jika rumah tersebut kosong maka akan terlihat sepi, kemudian para pelaku akan mengamati beberapa kali.
Sebelum melancarkan aksinya pelaku pencurian memastikan tempat tinggal tersebut telah ditinggal penghuninya mudik atau liburan.
"Jika rumah telah dipastikan kosong dan lingkungan sekitarnya dalam keadaan sepi, baru pelaku melancarkan aksinya. Biasanya modusnya seperti itu," kata Fairid.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, warga yang hendak meninggalkan rumah untuk berlibur, mudik Lebaran dalam waktu cukup lama, hendaknya menitipkan rumahnya kepada tetangga yang ada.'
"Selain itu, mengintensifkan pelaksanaan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di malam hari juga menjadi salah satu cara yang ampuh karena kebanyakan pencurian dilakukan malam hari," katanya.
Selanjutnya, Fairid juga meminta warganya juga mewaspadai potensi kebakaran sehingga warga pun wajib memastikan keamanan baik dari bahaya tersebut.
"Dengan memastikan seluruh instalasi listrik dalam keadaan standar serta jika ada perlengkapan elektronik yang tidak digunakan sebaiknya dimatikan," kata dia.
Warga yang tidak mudik diharapkan bekerja sama menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungannya, serta membantu mengawasi rumah tetangga yang ditinggal bepergian mudik lebaran. Fairid pun mengaku pihaknya juga terus berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait upaya pengamanan rumah kosong akibat ditinggal mudik dan libur Lebaran 2019.
"Kami pun berharap seluruh masyarakat dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian. Laporkan segera bila ada kejadian yang mencurigakan dan jangan sampai menunggu terjadi keadaan yang tidak diinginkan," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019