Jakarta (ANTARA News) - Memasuki hari ketujuh perawatannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, kondisi fisik mantan Presiden Soeharto masih labil, dengan pernafasan yang belum sepenuhnya baik dan bahkan disertai keluhan sesak nafas. "Kondisi fisik Soeharto masih labil dengan pernafasan yang belum sepenuhnya baik disertai keluhan sesak nafas," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dr Mardjo Soebandiono, Sp.B., di Jakarta, Kamis. Kondisi kesadaran mantan presiden tersebut dinyatakan baik dengan tekanan darah berkisar 110-120/50 mm Hg. Dikatakannya, pasca transfusi, Hb Soeharto mengalami kenaikan menjadi 10,6 gram persen. "Foto paru-paru memperlihatkan penumpukan cairan yang bertambah," katanya. Tim Dokter Kepresidenan saat ini merencanakan untuk terus mempertahankan keadaan umum, memperbaiki kondisi paru-paru, dan memperbaiki keseimbangan cairan. Menurut dr Mardjo, pihaknya belum akan memasang CRT atau pacu jantung karena sejumlah parameter yang disyaratan bagi pemasangan alat tersebut belum terpenuhi. "Rencana pemasangan CRT atau pacu jantung masih menunggu kondisi optimal," katanya. Hingga saat ini mantan penguasan Orde Baru itu dinyatakan masih sangat perlu perawatan intensif, sehingga tim dokter masih membatasi kunjungan tamu. (*)

Copyright © ANTARA 2008