Jakarta (ANTARA News) - Penentuan pelatih tim nasional (timnas) senior Indonesia rupanya membuat Badan Tim Nasional (BTN) dan Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersitegang. BTN, yang telah mengajukan Benny Dolo dan Rahmad Darmawan untuk dipilih sebagai pengganti Ivan Venkov Kolev sebagai pelatih Timnas Senior PSSI, merasa tidak dipercaya ketika Exco PSSI memutuskan untuk kembali memanggil kedua kandidat itu untuk memaparkan proposal program mereka pada Jumat (11/1) dan Sabtu (12/1). "Untuk apa BTN dibentuk, kalau Exco merasa mereka masih harus menguji kembali dua calon itu?," kata Ketua BTN, Rahim Soekasah, di Jakarta, Rabu. Rahim megemukakan, wewenang Exco adalah pada pembuatan kebijakan yang lebih luas, bukan mencampuri masalah teknis, seperti penunjukkan pelatih timnas. "Masing-masing kan punya wewenang. BTN saja tidak pernah mencampuri wewenang pelatih dalam menentukan pemain timnas," katanya. Ia menimpali, "FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) saja menyerahkan masalah penunjukkan pelatih timnas kepada Manajer Teknik, tidak kepada Exco-nya." Rahim agaknya kesal karena dari awal tidak disebutkan bahwa Exco PSSI juga akan meminta calon pelatih untuk memaparkan proposal program kepada mereka. BTN telah melakukan uji kelaikan dan kepatutan (fit and proper test) kepada Benny Dolo, mantan pelatih Persita Tangerang, pada 3 Januari 2008, kemudian kepada Rahmad, pelatih Sriwijaya FC, pada 7 Januari 2008. Sementara itu, Exco PSSI menyatakan, mereka sama sekali tidak melangkahi wewenang BTN untuk menentukan pelatih timnas Indonesia. "BTN memang telah mengajukan dua nama pelatih kepada Ketua Umum PSSI, dan semalam Exco telah bertemu dengan Pak Nurdin untuk, salah satunya, membahas soal pelatih timnas," ujar juru bicara Exco PSSI, Mafirion. Menurut Mafirion, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, kemudian meminta pertimbangan dari Exco soal siapa yang pantas mengemban tanggung jawab sebagai pelatih timnas. "Karena ketua meminta pertimbangan Exco, maka kami tentu saja perlu untuk mengetahui lebih jauh mengenai program yang ditawarkan kedua calon tersebut. Bahkan, dalam pembicaraan itu, kami tidak hanya membahas pelatih lain selain dua yang diajukan BTN," ujarrnya. Ia juga menjelaskan bahwa keberhasilan dan kegagalan seorang pelatih timnas nantinya akan membawa nama PSSI, sehingga Exco wajib memberi pertimbangannya. "Akan tetapi, pada pertemuan nanti kami tidak membahas soal teknis, yang tentu saja lebih dikuasai BTN. Kami hanya ingin mendengar apa yang akan mereka buat untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia," kata Mafirion. Sementara itu, saat dikonfirmasi, Rahmad Darmawan mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui soal pemanggilan dari Exco tersebut. "Sampai saat ini saya belum dihubungi. Tetapi, jika memang diminta, saya akan datang untuk kembali memaparkan program yang saya tawarkan untuk timnas," demikian Rahmad. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008