Jakarta (ANTARA News) - Ada fakta menarik dalam semifinal Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2007 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis (10/1). Dari keempat kontestan --Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Pelita Jaya Purwakarta dan Sriwijaya FC-- hanya Sriwijaya yang diarsiteki pelatih dalam negeri, Rahmad Darmawan. Persija dilatih pria asal Moldova Sergei Dubrovin, pelatih Singapura Fandi Ahmad menukangi Pelita Jaya, sementara Mutiara Hitam Persipura diotaki Raja Isa bin Raja Akram Shah dari Malaysia. Walau sendiri dikepung pelatih asing, Rahmad menegaskan dirinya tidak takut, bahkan semakin termotivasi untuk menunjukkan kehebatan pelatih lokal. "Saya tidak merasa dikeroyok dan disaingi oleh para pelatih asing itu," kata pelatih berusia 41 tahun tersebut. "Saya terpacu untuk membawa tim saya berjaya dengan mengeluarkan semua ilmu kepelatihan yang pernah saya peroleh," tambahnya. Ada lagi satu fakta yang tidak kalah menariknya, tiga dari empat tim yang lolos ke semifinal CDSSI 2007 pernah merasakan sentuhan tangan dingin Rahmad. Pelatih kelahiran Lampung itu pernah membawa Persipura menjuarai Liga Indonesia 2005 dan Persija dibawanya lolos ke semifinal CDSSI musim lalu --walau kemudian langkah mereka terhenti karena dikalahkan Persipura. Saat fakta itu disinggung, dengan bergurau Rahmad menjawab, "Mungkin nanti saya harus mencoba melatih Pelita Jaya juga." Nama Rahmad kini kerap menghiasi berita olahraga di berbagai media karena Badan Tim Nasional (BTN) PSSI telah menyalonkan dirinya dan Benny Dolo untuk menukangi tim nasional senior Indonesia. Ajang CDSSI 2007 ini bisa menjadi pembuktian bagi pelatih yang juga anggota marinir tersebut akan kepantasannya menggantikan Ivan Venkov Kolev. "Saya tidak harus membuktikan apa-apa. Saat ini saya konsentrasi penuh untuk Sriwijaya," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008