Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Soeharto, hingga hari keenam dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina selalu dalam kondisi yang sadar meski tekanan darahnya mengalami fluktuasi.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Mardjo Soebiandono kepada wartawan di Jakarta, Rabu petang mengatakan Soeharto dalam kesadaran yang penuh dan tetap bisa melakukan kontak meski kondisi tubuhnya lemah.
"Semenjak dibawa ke rumah sakit beliau tidak pernah tidak sadar dan bisa melakukan kontak walaupun kondisi tubuhnya lemah," katanya.
Ia menambahkan tekanan darah Soeharto sempat turun menjadi 90/50 dari normal 110/50 karena pergantian Continuos Venous Vena Haemo Dalisis (CVVHD) atau alat yang berfungsi membuang cairan dari dalam tubuhnya.
Soeharto pun belum dianjurkan untuk duduk dan masih dalam kondisi berbaring.
"Meskipun kondisi beliau stabil di paru-paru dan perut masih ada cairan," katanya.
Sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB belum banyak kerabat dan mantan pejabat pemerintah yang menengok Soeharto.
Hanya pada pukul 18.40 WIB mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso datang menjenguk dan berada di rumah sakit tersebut sekitar 30 menit.
"Pak Harto dalam keadaan baik tetapi masih lemah. Perlu banyak istirahat, keluarga hanya meminta agar didoakan supaya cepat sembuh," kata Sutiyoso.
Ia mengatakan telah bertemu dengan dua anak Soeharto berada yaitu Titik dan Sigit.
Mengenai status hukum mantan presiden itu yang kini ramai dibicarakan, Sutiyoso mengatakan, dirinya bukan pihak yang kompeten untuk menjawab perdebatan tersebut.
Namun ia meminta agar Soeharto dinilai secara proporsional.
"Selama 32 tahun, beliau sudah banyak melakukan perubahan dan pembangunan di Indonesia. Kita harus menghargai jasa-jasanya. Bila ada kesalahan, maka itu adalah hal yang wajar karena semua umat manusia pun pernah berbuat salah," kata Sutiyoso.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008