Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah pada 2008 mengalokasikan anggaran sebanyak Rp6,3 triliun bagi subsidi beras untuk rakyat miskin (Raskin) yang ditujukan pada 19,1 juta rumah tangga miskin. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie ketika melakukan peluncuran penyaluran perdana beras untuk program Raskin 2008 di gedung Bulog Divre DKI Jakarta, Rabu. "Besarnya subsidi Raskin tahun ini meningkat dibanding 2007 untuk mengimbangi jumlah rumah tangga miskin yang mendapatkan jatah raskin," kata menteri yang didampingi Dirut Bulog Mustafa Abubakar dan Wagub DKI Prijanto. Dalam peluncuran Raskin 2008 itu juga dilakukan telekonferensi dengan sejumlah Kepala Divre Bulog dan Pemda yakni Papua, NTB, Sulteng, Jogjakarta dan Sumut. Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsidi Raskin selalu meningkat, pada 2005 sebanyak Rp4,65 triliun, kemudian menjadi Rp5,7 triliun pada 2006 dan pada 2007 kembali naik menjadi Rp6,2 triliun. Aburizal Bakri mengatakan, penyaluran raskin diharapkan mampu membantu masyarakat miskin untuk memperoleh beras dengan harga terjangkau, apalagi 20 persen beban yang ditanggung golongan masyarakat ini adalah untuk membeli beras. Sejak September hingga Desember 2007 harga beras di pasaran mengalami kenaikan hingga 20 persen bahkan hingga Januari 2008 harganya belum stabil. Sementara itu Dirut Perum Bulog, Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya mengalokasikan beras sebanyak 191 ribu ton per bulan untuk Raskin 2008 yang rencananya akan disalurkan selama 10 bulan. Untuk Raskin tahun ini, harga jual beras sebesar Rp1.600/kg dengan jatah setiap RTM sebanyak 10 kg. "Harga beras raskin ini masih lebih rendah dibanding harga beras di pasaran yang mencapai Rp4.600/kg," katanya. Pada tahun ini Bulog siap menyalurkan beras sebanyak 2,2 juta ton yang mana 1,91 juta ton untuk raskin, sisanya untuk kebutuhan lain seperti rumah sakit, rumah tahanan, TNI/Polri. Sementara itu realisasi Raskin 2007 yakni sebanyak 1,72 juta ton untuk 16,73 juta RTM dengan harga tebus Rp1.000/kg selama 10 bulan. Mustafa mengatakan, jatah beras untuk RTM pernah diberikan sebanyak 20 kg/RTM namun karena keterbatasan anggaran subsidi sehingga diturunkan menjadi 10 kg seperti saat ini. Menurut dia, penyaluran raskin 2008 ini dipercepat dari waktu yang direncanakan karena di sejumlah daerah memasuki musim paceklik, yang mana untuk bulan Januari diharapkan paling lambat pada minggu kedua sudah terealisasi semuanya, sedangkan Februari pada minggu pertama. Sementara pelaksanaan program Raskin 2008 di DKI Jakarta dilakukan di enam wilayah meliputi seluruh Kota Madya di Jakarta dan Kepulauan Seribu dengan jumlah RTM sebanyak 160.472 atau 16.047 ton beras. Berdasarkan data Bulog Divre DKI, realisasi penyaluran Raskin 2007 mencaoai 16.663 ton atau 99 persen dari pagu setahun 16.696 ton. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008