Jakarta (ANTARA News) - Para tokoh ekonomi nasional merekam jejak Prof. Sadli, yang meninggal dunia di Jakarta pada Selasa (8/1) malam, sebagai seorang ekonom yang beintegritas tinggi terhadap pembangunan di semua bidang negeri ini. Ekonom senior dan rekan sejawat Sadli di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), Prof. Emil Salim, mengenangnya sebagai seorang yang berintegritas dan berdedikasi tinggi pada ilmu ekonomi. "Ekonom yang setia pada hati nurani, belaiu telah bekerja di berbagai masa, masa Soekarno, masa Soeharto dan masa Reformasi, setia pada integritas keilmuan. Jika hitam dikatakan hitam, jika putih di katakan putih," kata mantan Menteri Lingkungan Hidup di zaman orde baru tersebut di rumah duka Prof Sadli di Jakarta, Rabu. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Prof. Anwar Nasution, yang melayat ke rumah duka mengenang pribadi almarhum yang dosen fakultas ekonomi tersebut sebagai pribadi pemberani. "Saat era Soekarno belum berakhir, ia telah meminta untuk memikirkan ekonomi pasca Soekarno, ia berani berdebat kepada siapa saja," katanya. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda S. Goeltom, bahkan mengaku menangisi kepergian Profesor Sadli. Ia menjelaskan sikap terbuka dan berani dalam mengutarakan pendapat menjadi bagian dari integritas Profesor Sadli. "Ia pernah mengatakan: Mir, aku senang ke kamu, muda-muda sudah berani ngomong, kalau kamu tidak mengungkapkan itu (pikiranmu) dan nggak ada orang akan mengkritik, kalau tidak ada kritik yang diberikan, kamu akan miskin ilmu," katanya dengan mata tampak berkaca-kaca. Wakil Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset Negara, Raden Pardede, juga mengenang almarhum sebagi tokoh yang sangat baik. "Dosen yang berdedikasi," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008