Tangerang (ANTARA) - Masjid Raya Al-Azhom di Tangerang, Banten, dilengkapi satu unit mesin ATM Beras yang merupakan karya lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).
Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin, di Tangerang, Kamis, menjelaskan, keberadaan ATm Beras tersebut sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemkot Tangerang, lanjutnya, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Alumni FKUI yang telah bergerak untuk kesejahteraan dan kepentingan masyarakat.
"Alhamdulillah, kita menerima sumbangan bantuan berupa mesin ATM Beras. Dan atas nama Pengurus DKM Masjid Raya Al-Azhom, kami berharap mesin ATM Beras ini bisa bermanfaat untuk masyarakat utamanya kaum dhuafa," ucap Sachrudin.
Menurut Sachrudin, mesin ATM Beras tersebut, dapat menggerakkan hati masyarakat (donatur) untuk bisa memberikan beras kepada mustahik.
"Mudah-mudahan ada donatur yang tergerak hatinya untuk memberikan sumbangan," tambah Sachrudin.
Sachrudin juga menerangkan, sumbangan beras untuk mesin ATM Beras tersebut, dapat disalurkan melalui UPZ yang ada di masjid dan mushola sekitar tempat tinggal.
"Dengan adanya Mesin ATM Beras ini, berarti ada alternatif bagi kita dalam menyalurkan bantuan secara efektif untuk masyarakat," katanya.
Sementara itu, Roza Fitri selaku perwakilan Alumni FKUI menjelaskan, cara kerja mesin ATM Beras sama dengan mesin ATM biasa.
"Cara pemakaiannya gampang, satu mesin ATM Beras bisa memuat 240 liter beras. Dan nanti dapat dipakai untuk 50-500 kartu ATM," jelasnya.
Mesin ATM Beras yang memiliki ukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 160 cm, berbentuk kotak seperti lemari ditempatkan di pelataran Masjid Raya Al-Azhom.
"Jadi yang memberi dan menerima bisa sama-sama nyaman, walaupun tidak saling mengetahui. Dan ini ditaruh di masjid jadi sekalian beribadah dan berdoa," imbuh Roza.
Roza menambahkan, ATM Beras ini diperuntukkan bagi masyarakat dhuafa yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat beras. Dan mesin ATM Beras akan mengeluarkan beras dalam jumlah tertentu secara otomatis.
"Datanya nanti dari Dinas Sosial atau biasanya masjid dan mushola sudah punya data masyarakat dhuafa. Nanti kartu ATM Berasnya di install dan ini tidak bisa diwakilkan, orangnya harus datang sendiri, sehingga data penerima manfaat beras lebih autentik dan tidak terjadi kolusi," katanya.
Dengan mesin ATM Beras yang merupakan buatan anak bangsa, Roza berharap masyarakat bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi berkah bagi mereka yang memberi maupun menerima.
"Jadi berasnya bersih, yang menerima dan memberi pun bersih. Semoga ini menjadi amaliyah dan memberikan keberkahan untuk kita semua," tukasnya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019