Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Soeharto di hari keenam perawatannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Rabu, tidak hanya dijenguk tokoh penting saat ini dan masa lalu, tetapi juga "dijenguk" pengunjuk rasa. Jika tokoh-tokoh penting menjenguk langsung di kamar tempat penguasa Orde Baru itu dirawat, pengunjukrasa yang merupakan mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) cukup "menjenguk" di depan gerbang RSPP. "Kami ingin mendoakan Soeharto agar segera sembuh," kata juru bicara Kesatuan Aksi Mahasiwa USNI, Hasan, yang bersama belasan temannya menggelar aksi tersebut. Namun Hasan segera melanjutkan,"Kami doakan agar Soeharto segera sembuh sehingga bisa diadili," katanya dalam aksi yang sempat diminta bubar aparat keamanan karena tidak berizin tersebut. Dalam aksi tersebut mahasiswa USNI membawai dua tangkai bunga mawar, merah dan putih. Menurut Hasan, dua mawar itu merupakan simbol bahwa Soeharto memiliki jasa sekaligus kesalahan. Dikatakannya, Soeharto sebagai mantan orang penting yang pernah dimiliki Indonesia berhak mendapat kehormatan dari rakyat, terutama kalangan mahasiswa sebagai kaum intelektual. "Dengan memberi kehormatan, kita tidak akan pernah sekalipun melupakan kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukannya," katanya. Sementara para mahasiswa berunjukrasa di luar, di kamar perawatan Pak Harto dijenguk Menhan Juwono Sudarsono yang datang bersama Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin, serta mantan Kepala BKKBN Haryono Suyono. Sebelumnya tokoh yang datang menjenguk Pak Harto antara lain Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Menkop Bustanil Arifin, mantan Mensesneg Moerdiono.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008