Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengatakan, KPK akan mengoptimalkan langkah-langkah intelejen dalam mengungkap kasus aliran dana Bank Indonesia (BI) ke DPR. Antasari ketika ditemui setelah kunjungannya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu, mengatakan tim penyelidik KPK masih berkonsentrasi mengumpulkan data dan keterangan. "Yang penting bagi kami adalah dapat data. Bagaimana caranya mendapat, itu langkah-langkah intelejen," kata Antasari. Namun demikian, Antasari tidak bersedia merinci cara pengumpulan data itu. Dia mengakui, KPK masih membutuhkan tambahan data dan keterangan dalam kasus tersebut. Antasari membebaskan penyelidik KPK untuk memilih cara dalam mengumpulkan keterangan. "Bisa menemui narasumber kemudian menganalisis," katanya memberi contoh. Sebelumnya, Antasari berjanji untuk memperjelas penyelidikan kasus ini pada 21 Januari 2008. "Setelah tanggal 21, data saya kumpulkan, kita analisa semua, baru kita lihat adakah tindak pidana korupsi di sana," katanya. Setelah tanggal 21, KPK juga akan menganalisis apakah penanganan kasus tersebut akan ditingkatkan menjadi penyidikan atau masih tetap penyelidikan. Kasus aliran dana BI mencuat setelah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution menyampaikan hasil audit tentang penggunaan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI). KPK kemudian menindaklanjuti laporan itu dan menyelidiki dugaan penyelewengan dana yang mencapai ratusan miliar rupiah. KPK sudah memeriksa beberapa anggota legislatif dan sejumlah pejabat BI. Namun demikian, KPK belum berhasil meminta keterangan Gubernur BI, Burhanuddin Abdulah. KPK membagi penanganan kasus itu dalam tiga kelompok, yaitu dugaan penyelewengan dana oleh Direksi BI, dugaan aliran dana kepada anggota DPR, dan dugaan aliran dana kepada sejumlah aparat penegak hukum. (*)

Copyright © ANTARA 2008