Banjarbaru (ANTARA) - Sebanyak 5.940 orang penumpang berangkat dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada H-7 Lebaran, Rabu (29/5) yang bertepatan hari pertama operasi Ketupat Intan 2019.
"Jumlah penumpang mulai mengalami peningkatan signifikan pada satu minggu jelang Lebaran ini," terang Manager Operasional Bandara Syamsudin Noor Ruly Artha di Banjarbaru, Kamis.
Adapun untuk penumpang kedatangan ke Bandara Syamsudin Noor pada hari sama (Rabu,29/5) tercatat 3.793 orang yang berasal dari berbagai rute penerbangan seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar hingga Batulicin.
Adapun jumlah penerbangan tercatat 90 flight perhari, terdiri dari take off (lepas landas) 45 kali dan landing (mendarat) 45 kali. Sedangkan dalam kondisi normal sebelum momen mudik hanya berkisar 60 sampai 70 penerbangan.
Untuk prediksi puncak arus mudik,
Ruly memperkirakan antara hari Jumat (31/5) atau Sabtu (1/6). Hal itu berdasarkan libur alias cuti bersama yang sudah dimulai pekan depan.
"ASN kan mengikuti apel Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2019. Jadi kemungkinan setelah itu, baru pada mudik semua. Untuk sektor swasta mungkin memilih berangkat di hari Jumat setelah hari kerja terakhir," jelasnya.Mengantisipasi lonjakan penumpang pada puncak arus mudik, PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pun menyiapkan kebijakan ekstra flight tujuan Surabaya, Semarang dan Yogyakarta.
Dimana realisasi extra flight tahun 2019 berjumlah 8 flight di tiga kota di Pulau Jawa tersebut. Sedangkan pada tahun 2018, hanya berjumlah 3 flight tujuan Surabaya, Balikpapan dan Yogyakarta.
"Ekstra flight tergantung dari Airlines mau digunakan atau tidak. Kemudian ada juga maskapai yang membuka rute baru yaitu Nam Air rute Banjarmasin tujuan Solo serta Banjarmasin tujuan Pontianak. Selain Nam Air, Trans Nusa juga membuka penerbangan dari Banjarmasin ke Balikpapan," ungkap
Ruly.
Kepada para calon penumpang, Ruly mengimbau untuk memperhatikan jadwal penerbangan sehingga jangan sampai tiba di bandara dengan waktu yang mepet.
"Tibalah di bandara lebih awal, sehingga masih bisa prepare proses cek in, boarding dan lain lain. Waktu yang panjang juga mencegah mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. Karena sangat berbahaya, jika diburu waktu sehingga ngebut di jalan," katanya.
Pewarta: Firman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019