"Kita minta penumpang arus mudik Lebaran tetap waspada dan jika diberikan minuman dan makanan oleh orang yang baru dikenal jangan menerimanya," kata Petugas Kualiti Kontrol Operasional Stasiun Rangkasbitung Daop 1 Jakarta Sudarto di Lebak, Kamis.
Peringatan imbauan itu agar penumpang tidak menjadikan korban kejahatan.
Operandi kejahatan itu diantaranya modus penipuan serta pembiusan selama perjalanan di dalam kereta.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan arus mudik Lebaran pelaku kejahatan berbagai cara untuk memberdayakan penumpang.
Karena itu, penumpang agar tidak membawa barang-barang yang mencolok dan berlebihan, seperti membawa perhiasan mencolok.
Stasiun Rangkasbitung selalu menginformasikan peringatan imbauan kepada calon penumpang mulai dari keberangkatan maupun selama perjalanan agar mewaspadai kejahatan.
Begitu juga penumpang agar tidak membawa barang-barang secara berlebihan dengan memakai perhiasan.
Meskipun petugas pengamanan stasiun begitu ketat, namun penumpang agar tidak mempercayai orang yang baru dikenal.
Selama ini, para pelaku kejahatan mengincar penumpang yang membawa barang-barang berlebihan juga memakai perhiasan emas.
"Kami berharap penumpang mewaspadai kejahatan agar mereka selamat sampai tujuan," katanya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Gun mengatakan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan pada Sabtu (1/6) karena berbagai lembaga, instansi pemerintah dan swasta sudah meliburkan.
Diperkirakan puncak arus mudik Lebaran itu mencapai 30.000 penumpang dan kebanyakan kedatangan dari Stasiun Tanahabang, Palmerah, Kebayoran dan Serpong. Begitu juga dari Stasiun Merak, Cilegon dan Serang.
Untuk memberikan pengamanan melibatkan dari instansi PT KAI sebanyak 66 personel dan BKO dari Polisi dan TNI. "Kita menjamin pengamanan stasiun relatif aman dan kondusif," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019