Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menyatakan DPR akan meminta klarifikasi Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso perihal helikopter S58 Twin Pac milik TNI AU yang digunakan penumpang sipil dan jatuh di Riau. "Saya minta Panglima TNI untuk melakukan klarifikasi," ujar Agung kepada pers seusai menerima kunjungan Ketua KPK Antasari Azhar di ruang kerjanya di Gedung DPR Jakarta, Rabu. Menurut Agung, klarifikasi pimpinan TNI tersebut nantinya akan dilakukan di Komisi I sebagai mitra kerja TNI di DPR. Klarifikasi kepada masyarakat tersebut sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa ada warga sipil dan juga orang asing yang umumnya dari kalangan bisnis, bisa menggunakan peralatan TNI. "Itukan isinya orang asing dan naik heli kemudian jatuh. Ada yang mati dan luka berat," katanya. Satu helikopter milik TNI AU jenis S58 Twin Pac jatuh di areal perkebunan sawit masyarakat di Desa Bukit Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Senin (7/1). Beberapa warga masyarakat yang bermukim di daerah itu mengungkapkan, sebelum jatuh, helikopter militer yang mengangkut 11 orang terdiri atas empat kru pesawat dan tujuh warga sipil itu terbang rendah dan oleng. Tim evaluasi dari Mabes TNI AU, telah melakukan penelitian terhadap rongsokan pesawat itu dengan penjagaan ketat beberapa aparat TNI AU. Bangkai helikopter itu juga dikelilingi garis polisi dan aparat melarang pers serta masyarakat mendekati areal jatuhnya heli itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008